Memahami Depresi: Mengenali Tanda-Tandanya dan Cara Mencari Bantuan

VIVA – Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang serius dan tidak boleh dianggap enteng atau dijadikan bahan lelucon. Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan perasaan sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap hal-hal yang kita sukai.

Dilansir dari laman YouTube Direktorat Kesehatan Jiwa pada Selasa 16 April 2024, penyebabnya sendiri sangat kompleks dan dapat dikaitkan dengan faktor biologis, psikologis, dan sosial. Setiap orang dalam perjalanan hidup dapat menghadapi permasalahan sulit yang dapat berujung pada depresi. Jadi depresi bukanlah suatu pilihan atau hukuman, depresi bisa menimpa siapa saja dan kapan saja.

Depresi tidak hanya terjadi pada kalangan muda saja, namun depresi juga bisa terjadi pada kelompok yang tidak diduga-duga. Gangguan kesehatan mental bernama depresi juga mungkin dialami oleh peserta Program Pendidikan Kedokteran Khusus (PPDS) selama masa studinya karena beban pekerjaan atau tuntutan hidup yang berat.

Berdasarkan data analisis kesehatan jiwa calon dokter di 28 RS studi vertikal terhadap 12.121 PPDS, terdapat 2.716 calon dokter yang terdiagnosis depresi. Sebanyak 1.977 orang mengalami gejala ringan, 486 orang mengalami gejala depresi sedang, 178 orang mengalami gejala depresi sedang dan berat, serta 75 orang diketahui mengalami gejala depresi berat.

Selama ini masih banyak faktor yang dianggap menyebabkan psikiater menghadapi gangguan jiwa, antara lain beban ekonomi dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Selain itu, maraknya kasus pelecehan yang membuat korban merasa tidak puas bahkan tidak berdaya.

Karena penyebabnya sulit diketahui secara pasti, maka kita perlu mengetahui gejala-gejala depresi agar kita dapat mengetahui apakah kita atau orang terdekat kita menderita depresi sehingga kita dapat mencari pertolongan yang tepat.

Depresi sangat berbeda dengan perasaan sedih atau depresi yang biasa kita alami. Perasaan sedih atau depresi yang normal mungkin hilang dengan sendirinya tergantung perubahan emosi atau kondisi eksternal.

Sementara itu, depresi merupakan suatu kondisi medis yang masih bisa kita rasakan selama tidak diobati, seperti halnya sakit gigi atau cedera fisik.

Gejala depresi juga berbeda-beda, dimulai dari dalam diri seperti merasa sedih, kehilangan tenaga, kehilangan minat pada hal yang disukai, kehilangan nafsu makan, sulit konsentrasi, perasaan tidak berharga dan bersalah, perasaan cemas, gangguan tidur, pikiran yang muncul tentang diri sendiri atau bahkan bunuh diri.

Sedangkan gejala eksternal dari depresi antara lain adalah gejala seperti marah, kacau, agresif, melakukan hal-hal yang beresiko, sering mengeluh sakit fisik tanpa diketahui alasannya, sering bertengkar dengan orang lain, atau tertidur di masa remaja tanpa mengetahui alasan yang jelas. .

Jika Anda memiliki setidaknya lima perasaan negatif ini dan berlangsung lebih dari dua minggu, seberapa besar kemungkinan Anda mengalami depresi?

Anda perlu membicarakan perasaan Anda dengan seseorang yang dapat Anda percaya. Anda juga bisa mendapatkan bantuan profesional, seperti petugas kesehatan atau dokter, untuk memastikan secara medis bahwa Anda mengalami depresi.

Jika Anda mempunyai perasaan negatif, Anda bisa mencoba menghindari depresi dengan menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman atau orang di sekitar Anda, memberi mereka kepercayaan diri atau berbagi cerita dengan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *