Ramalan Jayabaya: Pulau Jawab Akan Terbelah Dua

VIVA – Jayabaya, raja keempat Kerajaan Kedir yang memerintah pada tahun 1135 hingga 1159, dikenal sebagai penguasa yang membawa kerajaan tersebut ke puncak kejayaan.

Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Kedir mengalami masa keemasan. Jayabaya juga dikenal dengan ramalannya yang disebut dengan istilah Jayabaya yang mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari kondisi sosial politik hingga potensi bencana.

Salah satu ramalan Jayabaja yang paling terkenal adalah ramalannya bahwa Pulau Jawa akan terbelah dua. Dalam ramalan tersebut, Jayabaya mengatakan, “Pulo Jawa akan meremukkan Dadi Loro, separuh Wong Java Kara,” artinya “Pulau Jawa akan terbagi menjadi dua bagian, dan yang tersisa hanyalah separuh penduduk Pulau Jawa.”

Banyak yang percaya ramalan ini ada hubungannya dengan Gunung Slamet di Jawa Tengah. Gunung ini terletak di lima kabupaten: Brebes, Banyumas, Purbaling, Tegal dan Pemalang. Sebagai gunung berapi aktif, Gunung Slamet bisa meletus sewaktu-waktu.

Letusan Gunung Slamet terakhir terjadi pada 17 September 2014. Menurut prediksi Jayabaya, jika Gunung Slamet meletus besar-besaran maka akan tercipta parit besar yang menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia, seolah membelah Pulau Jawa menjadi dua.

Prediksi lain dari Jayabaya

Kereta Tanpa Kuda dan Teknologi Modern: Jayabaya memperkirakan di masa depan nusantara akan memiliki kereta tanpa kuda serta teknologi canggih lainnya. Nubuatan tersebut berbunyi: “Mbesuk yen ana creta mulgu jaran bez, tanah Jawa kalangan wesi, prahu mulgu ing dhuvur awang-awang, kali ilang kedunge pasar ilang kumandange”, yang artinya: “Di kemudian hari, jika kereta lewat tanpa kuda, Tanah Jawa ditutupi besi, perahu melayang di angkasa, sungai kehilangan kedalamannya, pasar kehilangan suaranya, ini tanda-tanda akan segera tibanya era Jayabaya.

Anak melawan ayah: Jayabaya juga meramalkan akan tiba saatnya anak berani melawan orang tuanya, yakni “anak bapak”.

Era Bencana : Nubuatan lain menyebutkan suatu era bencana bagi nusantara yang digambarkan sebagai “lindu pitu sedino, bengka lemah, pejbluk ropo-ropo”, yang artinya “gempa bumi tujuh kali sehari, bumi retak, berbagai macam bencana alam “.

Banyak Pengkhianat: Jayabaya juga meramalkan bahwa di masa depan akan banyak pengkhianat, atau “alias pengkhianat”.

Ramalan Jayabaya telah menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan Jawa selama berabad-abad, memberikan gambaran menarik tentang masa depan yang penuh tantangan dan perubahan.

Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *