TANGERANG – Kenyamanan menjadi salah satu faktor penting yang menjadi pertimbangan pasien saat berkunjung ke rumah sakit. Sayangnya, tidak sedikit pasien yang mengeluhkan rumah sakit yang dikunjunginya tidak memiliki fasilitas yang lengkap dan menimbulkan rasa tidak nyaman di ruang tunggu.
Akibatnya, banyak pasien Indonesia yang lebih memilih berobat ke luar negeri. Bahkan, beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi mengungkapkan Indonesia kehilangan 170 triliun GEL setiap tahunnya akibat banyaknya masyarakat yang tinggal di luar negeri. Ayo, gulir untuk informasi lebih lanjut.
Menjawab tantangan tersebut, RS Bethsaida Gading Serpong Tangerang telah melakukan berbagai pembenahan pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yaitu revitalisasi beberapa area layanan.
Salah satu area yang direnovasi adalah lobi utama yang kini berkonsep mirip hotel bintang 5, dengan area layanan khusus dan ruang tunggu yang luas dan nyaman. Dilengkapi juga dengan teknologi digital yaitu kios digital interaktif untuk pendaftaran mandiri rawat jalan.
Selanjutnya terdapat area VIP lounge dengan ruang tunggu eksklusif berprivasi tinggi dengan akses pengenalan wajah di semua pintu. Setelah itu, empat pusat terbaik Tsaida Hospital yaitu Pusat Gigi (Gigi dan Mulut), Pusat Gawat Darurat dan Infark (UGD), Pusat Kesehatan Wanita (Obstetri dan Ginekologi) dan Pusat Kardiovaskular (Kardiovaskular) yang sudah memiliki pusat Pelayanan mulai mulai dari pendaftaran, pembayaran, apotek, ruang tunggu, area konsultasi, area perawatan serta dilengkapi dengan peralatan medis terkini, tenaga medis ahli dan fasilitas pendukung lainnya.
RS Batesida Gading Serpong juga telah meningkatkan fasilitasnya dengan teknologi terkini dengan menyediakan peralatan diagnostik canggih dan pertama di Indonesia yaitu CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice yang memberikan gambar organ tubuh dengan resolusi tinggi dengan kualitas terbaik. Detail untuk diagnosis yang benar, juga yang pertama di Indonesia.
Oleh karena itu, alat Mobile X-Ray AMX Navigate memungkinkan diagnosis pasien dengan kondisi non-ambulatory (pasien yang tidak dapat digerakkan) dan dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Untuk menunjang prosedur pembedahan, Rumah Sakit Bethsaida juga telah memperoleh instrumen OEC Elite C-Arm yang dapat memberikan visualisasi berbagai prosedur medis secara tepat dan akurat, serta Allia IGS 520 Autoright Cath Lab dengan sistem kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Berbagai perangkat medis yang secara otomatis dapat mengoptimalkan kualitas gambar dan mengurangi paparan radiasi pasien untuk prosedur intervensi di lapangan.
Direktur Rumah Sakit Tsaida, Dr Pitono Yap, mengungkapkan fasilitas dan teknologi medis telah ditingkatkan untuk memberikan diagnosis medis yang lebih akurat dan tepat guna meningkatkan tingkat kesembuhan pasien. Perawatan medis yang sesuai dengan keluhan atau penyakit yang dideritanya.
“Tidak hanya untuk pasien, teknologi canggih yang kami sediakan mulai dari CT Scan 512 Slice, Mobile X-Ray, C-Arm & Cath Lab juga membantu dokter untuk mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat bagi pasien. Pelayanan kesehatan ‘harus komprehensif’,” kata Dr. Fituno dirilis pada konferensi pers terakhir.
“Dengan pengadaan peralatan kesehatan yang canggih, revitalisasi kawasan pelayanan publik serta peningkatan Center of Excellence, kami yakin dapat membantu pemerintah memberikan layanan kesehatan yang berkualitas dan merata, khususnya di wilayah Tangerang, Banten dan sekitarnya,” lanjutnya.
Direktur Utama PT. Bethsaida Hospital International, M. Nawawi menambahkan, industri kesehatan di Indonesia saat ini semakin dituntut untuk berinovasi dan berkembang guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang juga semakin sadar akan pentingnya kesehatan.
“Inilah motivasi kami untuk memberikan layanan kesehatan yang mutakhir sehingga masyarakat tidak perlu lagi bepergian jauh ke luar negeri untuk berobat. Rumah Sakit Batsayida berkomitmen untuk melanjutkan inovasi dan investasi di sektor kesehatan. Tidak hanya itu, kami juga memiliki rencana jangka panjang 5 tahun ke depan untuk dibangun,” tutupnya.