BANDUNG – Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar) (Pj) Bey Triadi Mahmudin meminta pendukung Persib Bandung Bobotoh tidak melakukan tindakan anarkis hingga merusak pelat nomor B kendaraan yang ada.
“Jangan ganggu aku lagi. Itu menunjukkan bahwa Bobotoh kami sangat terorganisir dan sangat baik. Tidak hanya jumlahnya, tapi kami juga menjaganya. Tidak perlu menimbulkan kerusakan yang lebih besar lagi,” kata Gedung Sate Bey dari Antara, Minggu, 2 Juni 2024.
Menurut Bay, hal itu menunjukkan Bobotoh mampu menjaga ketertiban meski kalah jumlah saat merayakan kemenangan Bobotoh di Liga 1 2023/2024.
Bey pertama kali menanyakan apakah perayaan kejuaraan itu dipenuhi haru dan air mata. Sikap anarkis atau nihilistik yang menekankan ketidakdewasaan para penganutnya tidak boleh melemahkannya.
“Kami mohon maaf karena ada banyak lalu lintas di jalan karena parade tersebut. Tapi kami meminta ketertiban dan pencegahan kekacauan. Dan kami berharap suasana baik bisa tetap terjaga,” tutupnya.
Sekadar informasi, sempat terjadi peristiwa perusakan mobil warga bernomor B. Peristiwa yang diduga dilakukan beberapa suporter Persib itu tersebar di media sosial.
Video tersebut menjadi perbincangan hangat setelah korbannya, Elvira Listiana, mengunggahnya di akun Instagram miliknya.
Terlihat kaca mobil pecah akibat ulah Boboto.
“Lihat, ini (jendela mobil) pecah. Anaknya tertidur. Kalian berdua takut. Boboto, cepatlah. Lihat, mobilku rusak karena Boboto. Cepat lepaskan dia. Di mana Boboto?” suara penuh emosi.
Korban mengatakan, kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran saat ia hendak pulang ke Jawa Barat dari Bandung bersama suami dan kedua anaknya karena beberapa bobotoh mengetahui mobilnya bertanda B.
Namun korban mengatakan suaminya tidak tertarik dengan hal tersebut. Korban mengaku dirinya dan suaminya merupakan warga Jawa Barat yang kebetulan memiliki mobil bernomor B. Namun Bobotoh terus berteriak dan bertindak provokatif terhadap dirinya dan keluarganya.
Berdasarkan keterangan korban, nampaknya salah satu pelaku memegang besi panjang di tangannya. Korban dan kedua anaknya berteriak histeris. dan ketakutan ketika para penjahat mulai menyerang mobil mereka.
“Kemudian mereka mendekati mobil kami dan terus meneriakkan ‘Piring B’ dan salah satu dari mereka memegang besi panjang di tangannya. Saya ketakutan dari dalam mobil dan berteriak: Kami juga orang Bandung. Tolong biar ada anak kecil di dalam mobil,” kata korban.
Karena korbannya adalah dua anak kecil, dia menyalakan lampu mobil untuk menghentikan penyerang.
“Tetapi hal itu tidak membuat mereka marah. Mereka memecahkan kaca jendela mobil saya dengan besi panjang. Malah anak saya yang lebih tua dan yang lebih muda ada di bawah kaca,” kata korban.
Akibat potongan logam panjang yang membentur bagian tengah kaca mobil. Dua korban ditutupi kaca. Dan mereka berteriak ketakutan
“Untungnya tidak ada yang menghakimi kami sehingga bisa melanjutkan. Saya gemetar, marah, dan panik begitu melihat perempuan dan anak ibu itu menangis ketakutan,” tutupnya.