SURABAYA – Tuberkulosis atau TBC merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat di Surabaya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, diperkirakan pada tahun 2023 terdapat lebih dari 10.000 kasus tuberkulosis, dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah merawat lebih dari 8.800 pasien.
Secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat angka kejadian tuberkulosis di Indonesia sebesar 301 kasus per 100.000 penduduk dan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk. Hal ini menjadikan india sebagai negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua setelah India. Gulir untuk mengetahui lebih lanjut!
Penyakit yang paling banyak menyerang paru-paru ini dikenal sebagai penyebab utama kematian akibat penyakit menular di dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina S.K.M., M.Kes menjelaskan, pada awal tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan melakukan pemeriksaan atau skrining tuberkulosis massal terhadap 273.000 masyarakat di Surabaya.
“Kami bekerja sama dengan mitra strategis layanan kesehatan untuk semakin memudahkan pencarian pasien TBC. Partisipasi aktif masyarakat pendukung, peran puskesmas tentunya akan berperan utama dalam upaya kami mengakhiri TBC dari Surabaya,” kata Nanik Taman Flora yang pernah melayani ratusan pasien TBC dalam pertemuan keluarga di Surabaya, dalam keterangannya, 6 Mei 2024.
Nanik mengatakan banyak pasien yang masih malu untuk mengungkapkan apakah mereka mengidap TBC sehingga sulit untuk dihubungi.
“Hari ini kami berkumpul dengan kerabat pasien TBC untuk memberdayakan mereka, memberikan informasi tambahan dan memberikan hipnoterapi kepada pasien agar mereka memiliki rekomendasi untuk mengingat untuk menerima pengobatan TBC melalui Puskesmas.- jelasnya.
“Kami berharap kerja sama aktif kami dengan ERHA hari ini dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan, khususnya pada kategori penyakit menular seperti TBC,” lanjutnya.
Oemar Saputra, Direktur CSR dan Komunikasi Korporat induk perusahaan ERHA, Arya Noble Group, mengatakan dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen mereka terhadap bisnis berkelanjutan.
“Kami akan terus membantu masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan dan penyakitnya agar kedepannya bisa lebih sehat,” ujarnya.
“Hal ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) poin 3 tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dan SDG poin 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan. Kami yakin kolaborasi ini akan membantu pemberantasan TBC di Surabaya,” tambahnya. Oemar Saputra.