Titik Kumpul – Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, turut bereaksi usai mendengar kabar serangan drone misterius di Jordan Tower 22 pada Minggu, 28 Januari 2024.
Titik Kumpul Military sebelumnya memberitakan bahwa pangkalan militer AS yang dikenal dengan Tower 22 telah dibom oleh drone tak dikenal. Serangan itu menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai puluhan lainnya.
Meski serangan tersebut sedang diselidiki, pemerintah AS yakin serangan tersebut dilakukan oleh militan bersenjata yang didukung Iran.
Terkait hal tersebut, Trump menegaskan serangan ini merupakan bukti kelemahan pemerintahan Presiden Joe Biden.
Sikap tersebut diungkapkan Trump yang melihat isu penyerangan di Yordania sebagai cara untuk memperkuat posisinya dalam pemilu presiden AS.
“Serangan biadab terhadap Amerika Serikat ini adalah akibat yang mengerikan dan tragis dari kelemahan dan kapitulasi Joe Biden,” kata Trump seperti dikutip Titik Kumpul Military dari Newsweek.
Politisi Partai Republik AS itu dengan yakin menyatakan bahwa serangan itu tidak akan terjadi jika Paman Sam yang memimpin negara.
Trump menegaskan, Amerika Serikat sebagai negara adidaya dapat mencapai keamanan dan perdamaian dengan menampilkan kekuatan militer. Ia juga mengatakan jika Biden menjadi Kepala Staf Angkatan Darat AS, negaranya tidak akan mendapatkan prestise militer.
“Hari yang mengerikan ini adalah bukti lebih lanjut bahwa kita harus segera kembali ke perdamaian melalui kekerasan,” tambah Trump.
“Jadi tidak akan ada lagi kekacauan, tidak ada lagi kehancuran, dan tidak ada lagi korban jiwa warga Amerika yang berharga. Jika Joe Biden menjadi panglima tertinggi, maka negara kita akan selamat,” ujarnya.