JAKARTA – Kasus demam berdarah meningkat di Indonesia. Sejauh ini, tercatat lebih dari 35 ribu pasien demam berdarah. Sejauh ini, sudah ada 390 orang yang melaporkan kematian akibat demam berdarah.
Terkait DBD, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan masyarakat tidak perlu panik. Sebab, pemerintah sendiri sudah menyiapkan rumah sakit untuk merawat pasien DBD.
“Bertemanlah agar tidak panik. “Rumah sakit di Jakarta masih tersedia cukup ruang, karena pengalaman kita menghadapi COVID-19, ruangannya banyak, jadi jangan khawatir,” kata Menkes kepada awak media di Gedung Negara, Kamis malam, 28 Maret 2024.
Menkes juga mengungkapkan, demam berdarah memang sedang mewabah. DBD sendiri menempati urutan keempat setelah malaria. Karena itu, dia mengimbau masyarakat tidak perlu panik.
“Saya mau sampaikan, wabah DBD ini yang keempat. TBC – 1 juta, HIV – 500 ribu, Malaria – 400 ribu, Demam Berdarah – 120 ribu. Jadi, faktor lingkungan tidak membuat masyarakat goyah,” tuturnya. .
Di sisi lain, Menkes juga mengungkapkan bahwa penyakit DBD bisa dicegah. Ia menegaskan, ada banyak langkah. Mulailah dengan tidak membiarkan air berhenti. Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan vaksin untuk menarik jentik nyamuk.
“Pertama, limbahnya masih belum diberi tanda. Kedua, kita siapkan larvasida untuk mematikan larva, kita siapkan insektisida untuk pengasapan,” lanjutnya.
Menkes juga berpesan kepada semua orang, termasuk orang tua, untuk memantau kondisi pasien DBD secara berkala. Jika pasien mengalami demam tinggi, maka akan segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penting juga untuk memastikan jika anak Anda demam, misalnya, segera periksakan atau bawa ke rumah sakit atau rumah sakit, lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Dr. Siti Nadia Tarmizi 2024 Hingga Kamis malam, 28 Maret, Titik Kumpul mengungkap adanya 390 kematian dan 35.467 kasus DBD.
Berdasarkan data sebaran kasus DBD, DKI Jakarta menjadi kota dengan angka DBD tertinggi. Sebanyak 1.833 kasus demam berdarah telah terdaftar. Dari 1.833 kasus, Jakarta Barat 704 kasus, Jakarta Selatan 572 kasus, dan Jakarta Timur 557 kasus.
Misalnya duta besar di Bandung 1.741 orang, Kota Kendari 1.195 orang, Bandung Barat 1.143 orang, Kota Bogor 939 orang, dan Kota Subang 909 orang.
Bogor 904, Garut 660, Sumedang 652, Tangerang 640, Probolinggo 599, Kota Depok 530, dan Konaw Selatan 481.