JAKARTA – Tahun 2024 sudah hampir setengah tahun lagi. Selama hampir enam bulan, banyak bencana naas yang terjadi di Indonesia. Alhasil, beberapa musibah yang terjadi di Indonesia terkait dengan karakter Hard Guma. Pasalnya Hard Gumay berkesempatan melihat peristiwa yang akan terjadi pada tahun 2024 mendatang. Yang menyedihkan adalah prediksi tentang kabar buruk itu menjadi kenyataan.
Salah satunya adalah banjir yang terjadi di Sumbar baru-baru ini. Sebelumnya, Hard Gumai memimpikan bencana yang akan terjadi pada tahun 2024.
“Ada hal-hal yang saya tangkap akhir-akhir ini. Sumbar, sawah, air,” ujarnya saat itu.
Jadi kita sudah memasuki pertengahan tahun 2024, apakah akan banyak event besar di tahun ini? Terkait hal tersebut, Hard Gumay angkat bicara mengenai situasi politik di Indonesia.
Ia melihat tahun ini akan terjadi revolusi anarkis. Ia mengatakan, serangan ini lebih besar dibandingkan yang terjadi pada tahun 2019.
“Distribusi, ketidakadilan, pengaduan, pengaduan. Ini peristiwa besar, lebih besar dari tahun 2019,” ujarnya mengutip acara YouTube Idealist Tiger.
Hard Gumai menyatakan, protes ini terjadi setelah masih belum bisa menerima kemenangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
“Jadi akibatnya ada masyarakat yang tidak menerima pilihan Pak Prabowo Subianto dan Pak Gibran. Ada juga yang tidak terima sebagai provokator, ada pula yang protes sebagai anarkis. Ini adalah dokumen penting bagi dunia. pemerintah, hati-hati,” ujarnya.
Meski demikian, Hard Gumay menilai situasi ini bisa diatasi dengan baik.
“Tidak ada gunanya bagi provokator, malah berujung bakar diri, karena tidak diterima,” ujarnya.
Selain itu, Hard Gumai juga melihat adanya perjuangan untuk menduduki posisi kekuasaan presiden. Namun, hal ini terbukti tidak akan berhasil.
“Masih ada perjuangan, ada perjuangan untuk mengambil peran sebagai presiden, dia mencoba meminta seseorang untuk mengambil alih perjuangan itu, tapi pada akhirnya tidak berhasil, dia merencanakan, memikirkannya, dan dia akan melakukan itu.
Namun, menurutnya, situasi tersebut tidak akan terjadi pada tahun ini. Namun pada tahun berikutnya, sang provokator mulai mempublikasikan tindakannya sehingga menimbulkan banyak pihak di tahun ini.
“Belum tahun ini, tahun depan mulai. Dipeluk kesana kemari, didorong kesana kemari, tapi tidak berhasil, bisa diatasi,” ujarnya.