Medan – Seorang angkot (sopir angkutan kota) nekat menjemput Toyota Fortuner di Medan, Sumatera. Namun siapa yang percaya? Ternyata pengemudi Fortuner adalah seorang polisi, namun sopir bus tersebut tidak mengetahui pekerjaan lawannya.
Sehingga saat pengemudi Fortuner itu turun dari mobil dan menghampirinya, terjadi baku hantam dan adu mulut, seperti terlihat dalam video Instagram @lowslowmotif yang dikutip Senin, 6 Mei 2024.
Dari tayangan tersebut terlihat awalnya angkot mendekati Fortuner dari arah kanan, berkali-kali dihadang hingga melintasi rel kereta api. Fortuner memimpin angkutan umum berwarna kuning.
Saat keduanya berhenti, pengemudi Fortuner turun dan menghampiri pengemudi Angoot hingga terjadi adu mulut dan mereka dipisahkan oleh pengguna jalan yang terlihat.
Angkutan umum di Medan bertabrakan dengan Fortuner. Belum diketahui pasti kejadiannya menurut pengirim asli video tersebut, namun kami melihat Perintis menjauh darinya dan kaca spion kiri Fortuner ditabrak oleh kendaraan angkutan umum, hingga ditabrak oleh kendaraan angkutan umum. istirahat.” Baca.
Selain itu, berdasarkan informasi dalam postingan tersebut, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 08.57 WIB pada Minggu, 5 Mei 2024, di Jalan Perintis, Kemerdakaan, Medan.
Menurut pengelola akun Instagram, pengemudi Fortuner tersebut mendapat pesan dari polisi, namun belum ada kabar mengenai hasil akhir atau akhir perselisihan setelah mogok di jalan raya.
Fortuner yang digunakan polisi diproduksi pada tahun 2016, atau versi baru diproduksi awal tahun 2020.
Berbeda dengan sasis monokok, sasis tangga biasanya digunakan untuk kendaraan tangguh di segala medan. Dilengkapi suspensi double wishbone depan dan belakang serta pegas koil dengan stabilisator.
Versi ini hadir dengan mesin bensin 2.700 cc yang menghasilkan tenaga 163 hp dan torsi 242 Nm. Mesin dieselnya hadir dengan mesin 2.400 cc turbocharged yang menghasilkan tenaga 149,6 hp.
Sedangkan kendaraan angkutan umum yang tidak menandingi Fortuner adalah Suzuki Carry model lawas yang kondisinya tergolong tidak layak pakai jalan raya.