Viral Inses Saudara Kandung, Begini Tanggapan Buya Yahya

VIVA Lifestyle  – Pengguna media sosial kesal atas kejadian seorang adik perempuan yang dianiaya oleh kakak perempuannya. Bahkan hingga tahun 2021 lalu, persetubuhan dikabarkan terjadi di Provinsi Rejang Lebong, Bengkulu.

Pelaku berinisial KH (21) memperkenalkan adik perempuannya RI (16) sebanyak tiga kali. Namun ada yang janggal terjadi karena RI yang menjadi korban sangat bersimpati dengan pelaku pencabulannya saat masih di bawah umur. Silakan, oke?

Lalu apa hukum seks dalam Islam? Terkait kasus ini, kata Buya Jahja, sangat terhina melihat kasus seks.

Innalillahi, ini penghinaan yang luar biasa, kata Buya Yahya seperti dikutip dari kanal YouTube Umu Haniya.

Buya Yahya pun mengatakan, hubungan itu terjadi karena kehadiran orang tua. Ia menjelaskan, banyak orang tua yang tidak mendengarkan nasehat Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah tidak berbagi kamar tidur antara anak kecil dan anak besar.

“Dan masalahnya orang tua tidak mendengarkan nasehat Nabi jika ada anak berusia 10 tahun di tempat tidur terpisah,” ujarnya.

Buya Yahya juga menegaskan, masih banyak kamar mandi yang tidak memiliki pintu. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah pada seks.

“Kami juga mengupayakan adanya penutup di kamar mandi, meski seng murah, agar tidak ada orang yang bisa masuk ke kamar mandi dengan berpura-pura menjadi adik atau kakaknya,” ujarnya. 

Selain itu, Buya Jahya meminta para orang tua untuk waspada dan mengecek kinerja anaknya. Sebab belakangan ini banyak anak-anak yang kecanduan film dewasa. Buya Yahya mengatakan, film dewasa bisa mempengaruhi pemikiran mereka.

“Selain menonton film mesum, Naudzubillah, kita juga harus hati-hati dan menjaga semua orang di sekitar kita, keluarga kita, dan adik-adik kita yang sudah baligh dan organ tubuhnya kurang terlindungi. “Ini meskipun kamu khawatir adikmu akan terpengaruh oleh pemikiran yang salah,” ujarnya.

Buya Jahja mengatakan, perzinahan mahram akhir-akhir ini sudah menjadi hal yang lumrah. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh menganggap remeh masalah ini.

“Sebenarnya akhir-akhir ini banyak terjadi perzinahan di kalangan mahram. apalagi banyak nonton film cabul, kepalanya manusia tapi otaknya setan. Oleh karena itu, ketika menonton siapa pun, anak sudah senang melihat ibunya, karena sering menonton film mesum. “Hindari, jangan anggap remeh, itu mengarahkan kita pada pemikiran untuk terus mencari,” ujarnya.

Sebaliknya jika terjadi perzinahan mahram, maka kewajiban orang tua untuk memisahkan kedua anaknya.  

“Kalau begitu sebaiknya mereka berpisah terlebih dahulu karena sangat berbahaya karena tidak ada mahram yang bisa menghalangi mereka untuk dekat karena dianggap bersaudara.” “Jadi keduanya harus berpisah karena mahramnya tidak bisa saling melihat, tidak bisa saling menyentuh,” ujarnya. 

Pada saat yang sama, sebagai hasil hubungan seksual, lahirlah seorang anak. Oleh karena itu, kedua bersaudara tersebut tidak boleh menikah dan juga tidak boleh melakukan aborsi.

“Tidak bisa hanya bersama karena ada kejadian (inses), dan tetap tidak bisa menikah karena bersaudara dan harus berpisah. Semuanya salah. Berhati-hatilah agar petunjuk para Rasul harus dipatuhi, pisahkan tempat tidur. Jangan tumbuh besar dengan tidur di kamar dan selimut. Dan di antara mereka ada yang baru pertama kali datang ke sini karena itu,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *