Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Jakarta – Menteri Sosial Risma pada Jumat, 19 April 2024, dalam acara bertajuk YouTube Ribuan Hal Berbeda tapi Sama di Jakarta, mengatakan bahwa para pembuat konten tidak perlu takut akan kendala saat mencoba sesuatu yang baru di luar negeri. zona nyaman mereka.

“Saya banyak bertemu dengan anak-anak muda di Surabaya dan dari sana saya membuat wadah kerjasama untuk mereka di Surabaya. “Sejak itu, saya melihat begitu banyak potensi dalam konten yang mereka bagikan sehingga tidak ada alasan hal itu tidak bisa dilakukan jika kita punya kemauan,” ujarnya.

Oleh karena itu, para pembuat konten tidak perlu takut mengambil keputusan, jika ada masalah hadapi saja, yakinlah semua akan berlalu. Selama apa yang kita lakukan membawa manfaat baik bagi orang lain, maka tidak perlu ragu atau takut untuk mencoba hal baru,” imbuhnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos Risma menjelaskan bagaimana ide-idenya selama menjabat Mensos tidak pernah kehabisan ide.

“Ada bencana besar di NTT, lalu saya tidak bisa mengirimkan bantuan. Saya maklum, saya pakai perahu nelayan, saya berangkat jam 13.00, lama-lama saya tertidur, tapi di dalam ada orang. Warnanya putih Kalau pakai baju ternyata representatif,” ujarnya.

“Perjalanan di gunung terus, polisi menyarankan kami naik sepeda motor, tiba-tiba saat turun ada orang yang membawa lebah, yang jelas mereka marah karena sudah tiga hari tidak makan roti. “Lalu saya rebus telurnya, tapi tinggal sedikit, lalu saya campur dengan air,” lanjutnya.

Kemudian Risma mengungkap kisah fantastis lainnya, yakni niatnya membantu kebutuhan mencari sumber lapangan kerja dan pergerakan ekonomi baru di daerah.

“Saya memilih perbatasan Timor Leste, daerah yang kekurangan air, kekurangan air, kemudian saya akan membangun rumah tahan gempa, mereka lebih memilih air. Sekarang sudah ada air, saya belajar membuat minyak goreng dari bunga matahari. Berita melanjutkan: “Pada akhirnya itu adalah ide yang sangat bagus, pertama untuk minyak goreng, lalu pariwisata, sekarang air, pemerintah kota menghabiskan 40 juta sebulan.”

“Di sini ada anak cacat, saya sudah bicara dengan staf saya, anak ini harusnya bisa hidup, kami akan memberinya sepeda listrik yang sesuai dengan kondisinya. “Sekarang penghasilannya sehari 900/1 juta sehari. Sekarang dia membeli sepeda motor dan menggantinya dengan roda tiga. Banyak anak-anak cacat yang bisa sukses.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *