Titik Kumpul Lifestyle – Banyak aktivitas yang dilakukan umat Islam sembari menunggu waktu berbuka puasa. Waktu yang dikenal dengan ngabuburit ini sering dipilih oleh sebagian orang untuk membaca Alquran, ada juga yang memilih untuk menangkap takjil atau memilih naik mobil sendiri hingga tiba waktu azan.
Namun akhir-akhir ini di masyarakat kita memilih menunggu waktu berbuka puasa dengan menonton perlombaan mukbang. Mukbang adalah iklan online untuk seseorang yang makan dengan porsi atau porsi yang banyak. Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan ketika berbicara kepada audiens. Tenang saja, oke?
Lalu bagaimana umat Islam melihat hal ini? Ustaz Wijayanto menjelaskan, hendaknya umat Islam merayakan bulan Ramadhan dengan memperbanyak aktivitas spiritual seperti membaca Alquran dan berdzikir.
“Di bulan Ramadhan kita bisa memperbanyak kebiasaan kita. Bagaimana kalau kita memperkecilnya? , ”kata Ustaz Wijayanto, diambil dari pengumuman resmi YouTube.
Ke depan, ada baiknya memilih sesuatu yang cocok untuk mereka. Pilihlah tayangan yang benar-benar mengedepankan keimanan dan ibadah kita sebagai umat Islam.
“Bagaimana kita memandang sesuatu yang tidak wajar? Itu menyangkut kemampuan kita dalam memilih bersedekah. Pilihan cinta itu memperbanyak keahlian, cinta memperbanyak agama, ini yang harus dilakukan dalam Alquran,” kata Ustaz Wijayanto. .
Ia menambahkan: “Jadi kalau mau hanabuburit misalnya, ngabuburit itu yang bisa menambah dan menguatkan keimanan kita.” “Jangan ngabuburit, kita yang berbuka sebelum makan, kadang yang ngabuburit kesal dengan makna puasa, termasuk nonton film,” ujarnya.
Ustaz Wijayanto mengaku diperbolehkan menyaksikan seluruh acara. Asalkan penyajiannya bermanfaat bagi yang melihatnya.
“Kita bisa melihat apa saja, tapi yang berdampak positif. Misalnya menonton tausiah, menonton bacaan Alquran, karya suci yang menginspirasi dan memotivasi kita dalam berbuat baik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan untuk memilih tayangan Ramadhan yang dapat memberikan nilai-nilai kebaikan terkait agama dan amal shaleh.
“Dan selama Ramadhan, orang-orang yang berpuasa, tidak makan, minum, dan berbicara. Tapi itu juga nafsu, tapi juga hati kita. Bahkan pikiran kita dari melihat, melihat, mendengar dan berbicara. “Oleh karena itu, hendaknya kita berhati-hati.” memilih tayangan Ramadhan yang memiliki rasa keimanan dan amal shaleh yang baik,” ujarnya.