Generasi Muda Harus Paham AI

VIVA Tekno – Artificial Intelligence (AI) diperkirakan menyumbang USD 3 triliun atau Rp 47,295 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) global pada tahun 2030.

Selain itu, AI menjadi salah satu pendorong yang akan mengganggu banyak pekerjaan. Hal ini semakin memperkuat pentingnya pembelajaran tentang kecerdasan buatan bagi generasi muda, agar mereka siap beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang diberikan oleh perkembangan teknologi.

“Kecerdasan buatan akan terus hadir, apalagi generasi muda saat ini harus siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul di era AI Generatif. Oleh karena itu, pendidikan AI tidak hanya tentang memberikan keterampilan teknis, tetapi juga tentang mereka (muda) yang memiliki kemampuan analitis. dan kemampuan berpikir kritis,” kata Edwin Soeryadjaya, Wali Universitas Kristen Indonesia (UKI).

Mulai tahun ajaran baru, September 2024, UKI akan mewajibkan mata kuliah “Pengenalan AI” bagi mahasiswa baru di delapan universitas.

Ketersediaan kursus ini merupakan kerjasama UKI dengan University of Southern California (USC), Amerika Serikat (USC).

‘Pengantar Kecerdasan Buatan’ mencerminkan komitmen UKI dalam menyediakan pembelajaran yang relevan dan inovatif serta upayanya untuk mendirikan AI Centre Universitas.

Sedangkan delapan sekolah yang dimaksud adalah Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pelatihan (FKIP), Fakultas Ilmu Budaya dan Bahasa (FSB), Fakultas Ekonomika dan Ilmu Ekonomi (FEB), Fakultas Negeri dan Hukum (FH), dan Fakultas Kedokteran (FK). ), Fakultas Teknologi (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL), dan Fakultas Pendidikan Vokasi.

“Mata kuliah Pengantar AI bertujuan untuk mengenalkan siswa pada dasar-dasar AI, termasuk perkembangan AI sejak tahun 1955 hingga saat ini. Pemahaman mendasar tentang pemikiran AI agar siswa dapat menjadi pencipta dan pemimpin masa depan.” Rektor UKI Dhaniswara K Harjono.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *