Permasalahan PPDB Makin Ruwet, DPR Berikan 3 Solusi Ini

JAKARTA – Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) mengalami tantangan yang berulang setiap tahunnya. Karya ini ditunjukkan oleh wakil komisi

“Kita sudah tujuh tahun PPDB, formatnya masih sama. Itu kata orang ya, kata teman-teman, sepertinya harus ada perubahan besar,” ujarnya, Selasa. , 2024 kepada komisi di Jakarta.

Ia melanjutkan: “Saya mengajukan tiga opsi. Saya berharap ketiga opsi ini akan dipertimbangkan pada pemerintahan berikutnya.”

Opsi pertama adalah membangun sekolah baru. Opsi ini tentu akan menguras anggaran, namun menurutnya hal ini dapat mengambil manfaat dari Transfer Keuangan Daerah (RTF).

“Kalau setiap tahun dikeluarkan 50 triliun dolar, maka dalam 10 tahun (pembangunan sekolah baru) akan selesai. Jadi membangun sekolah baru adalah pilihan utama. Tentu butuh waktu, butuh sumber daya dan sebagainya,” tuturnya. .

Kedua, politisi Partai Demokrat juga menyetujui usulan anggota Komisi X lainnya terkait kewenangan sekolah swasta dalam proses PPDB. Sehingga seluruh lulusan sekolah tersebut dapat didaftarkan ke sekolah berikutnya.

“Soalnya semua hasil SD dimasukan ke SMP, dan SMP dimasukan ke SMA. Apakah sekolah negeri atau swasta. Tapi tentu kita perlu dukungan dari pihak swasta. Sektornya ya gurunya, ya laboratoriumnya, ya sarana dan prasarananya, ya biaya operasionalnya juga,” ujarnya.

Pemerintah daerah juga perlu didorong untuk mendukung sekolah swasta. Oleh karena itu, pemerintah daerah dapat membantu anggaran sekolah swasta dengan mentransfer dana ke daerah.

Dengan memberdayakan sekolah swasta, kita bisa menghilangkan permasalahan sekolah swasta yang saat ini minim pendidikan.

Lalu opsi terakhir adalah mengganti sistem PPDB.

Opsi ketiga yang membuat saya getir adalah mengubah PPPB. Judulnya saya mau kembali ke NEM, silakan kembali ke apa. Tapi kalau tidak berubah, itu berlebihan, tutupnya Sebab, pemerintah harus memiliki komitmen serupa di masa depan.”

Baca artikel menarik lainnya dari Titik Kumpul Education di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *