Titik Kumpul Tekno – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) menargetkan selesainya pembangunan 630 Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Kahar pada akhir tahun 2024.
Daerah force majeure merupakan daerah yang kondisinya tidak dapat diprediksi, hal ini menjadi salah satu tantangan dalam penyediaan infrastruktur berupa BTS di daerah tersebut.
“Kami berharap dengan adanya keadaan force majeure ini dapat teratasi pada akhir tahun ini,” kata Yulis Widyo Marfiah, Plt Direktur Pelayanan Telekomunikasi dan Informatika BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Jumat, 12 Juli. , 2024.
Ia juga mengatakan hingga saat ini masih ada sekitar 630 BTS di kawasan Kahar yang belum selesai dibangun.
Yulis menjelaskan, penyelesaian pembangunan BTS di kawasan Kahar terbagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama mencakup 148 lokasi yang diharapkan segera selesai.
Tahap kedua akan mencakup 220 lokasi, disusul tahap ketiga sebanyak 180 lokasi, dan terakhir tahap keempat sebanyak 75 lokasi.
Seluruh tahapan tersebut diharapkan rampung pada tahun ini. Tantangan utama dalam menyelesaikan pekerjaan infrastruktur tersebut adalah keamanan dan situasi geografis di Indonesia Timur, khususnya di Papua.
Daerah force majeure seringkali memiliki kondisi geografis yang sulit diakses dan tingkat keamanan yang rendah sehingga menyulitkan pembangunan bagi mitra penyedia infrastruktur.
BAKTI Kemenkominfo, lanjut Yulis, telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak antara lain TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk menjamin keamanan dan kelancaran pembangunan BTS di kawasan tersebut.
“Kerja sama dengan TNI sangat penting. Namun jumlah lokasi yang ditawarkan TNI masih terbatas karena berkaitan dengan prioritas keamanan,” ujarnya.