Deva Mahenra Blak-blakan: Selingkuh Bisa Dimaafkan Tapi Tak Layak Kesempatan Kedua!

JAKARTA – Aktris Deva Mahenra baru-baru ini mengutarakan pendapatnya mengenai isu perselingkuhan yang banyak terjadi di masyarakat. Dalam podcast tersebut, Deva mengungkapkan bahwa meski selingkuh pasangan bisa dimaafkan, bukan berarti mereka mendapat kesempatan kedua.

Deva Mahenra menegaskan, memutuskan memaafkan atau tidak adalah hak masing-masing pasangan. Namun, beliau mengingatkan kita bahwa memaafkan bukan berarti melupakan atau menghapus rasa sakit yang ditimbulkan.

“Dia bisa dimaafkan, tapi dia belum diberi kesempatan kedua. “Karena proses menyonteknya panjang kan, dan di tengah-tengah proses itu, kalau tidak sempat mikir apa yang dilakukan itu salah, lalu kalau suka, kalau setuju, ya sudah. tidak ada pilihan lain,” ujarnya, Selasa, 18 Juni 2024, YouTube @folkative- seperti dilansir di

Deva Mahenra pun menjawab pertanyaan tentang batasan perselingkuhan. Dia menjelaskan, pengkhianatan terjadi ketika hal itu dilakukan, bukan hanya ketika terlintas dalam pikiran.

“Pengkhianatan jadi penyakit kalau dilakukan. Tapi kalau dipikir-pikir dan tidak diambil tindakan, tidak seperti itu. Karena menurut saya itu manusiawi kalau kita membanding-bandingkan, bahkan antar pasangan, sadar atau tidak sadar,” jelasnya.

Menurutnya, komunikasi yang terbuka dan jujur ​​menjadi kunci utama menjaga hubungan tetap sehat dan terhindar dari masalah yang tidak diinginkan.

“Tentu ada batasnya. Kalau sudah punya pasangan, mau ikut dengannya atau mau bareng kalau lawan jenisnya dan bisa melukai perasaan pasangan kita? Setidaknya kita bicarakan dulu.” “Misalnya kalau ngomongin itu dan kalau pasangan bilang oke, kaya kerja, nggak masalah,” ucapnya.

Deva Mahenra pun mengungkapkan bahwa dirinya tak segan-segan memutuskan hubungan dengan siapapun yang mengganggu hidupnya. Ia menjelaskan, dirinya kerap putus dengan orang di tempat kerja.

“Sebelum saya menikah, saya (memotong) banyak. Apapun itu, jalin hubungan romantis, bekerja. “Kalau di luar hubungan romantis, lebih sering karena pekerjaan,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *