10 Jurusan Kuliah yang Paling Disesali, Jurnalistik Peringkat Pertama

VIVA – ZipRecruiter, platform pasar kerja online yang berbasis di Los Angeles, mensurvei 1.500 mahasiswa sarjana di Amerika Serikat. Hasil survei menunjukkan bahwa 44% dari seluruh pencari kerja dengan gelar Sarjana menyesali jurusan kuliahnya. Alasan utama penyesalan mereka adalah rendahnya gaji. Banyak dari mereka yang ingin mengambil jurusan lain jika bisa melanjutkan kuliah

Sinem Buber, kepala ekonom di ZipRecruiter, mengatakan bahwa “Saat kita lulus, kenyataan mulai terlihat. Ketika seseorang hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, gajinya bisa menjadi faktor yang lebih penting.”

Berikut 10 jurusan yang paling disesalkan oleh para sarjana berdasarkan hasil survei ZipRecruiter!1. Jurnalistik

Sebanyak 87% lulusan jurnalisme mengaku menyesal memilih jurusan ini saat mulai kuliah. Salah satu alasan utama ketidakpuasan mereka adalah sulitnya mendapatkan pekerjaan tetap dan bergaji tinggi di industri yang terus berkembang ini. Beban kerja yang tinggi, tekanan tenggat waktu yang terus-menerus dan kurangnya apresiasi terhadap pekerjaan jurnalistik juga menjadi faktor penyebab rendahnya tingkat kepuasan lulusan jurnalisme. 2. Sosiologi

Terdapat 72% lulusan sosiologi yang menyesali pilihan jurusannya saat pertama kali mulai kuliah. Alasan utamanya mencakup tantangan pencarian kerja terkait gelar serta ekspektasi yang tidak sesuai dengan realitas pasar kerja. Banyak lulusan yang merasa bahwa keterampilan yang mereka pelajari di kelas tidak selalu berhubungan langsung dengan kebutuhan praktis di dunia kerja, terutama dalam lingkungan perekonomian dan persaingan kerja saat ini.3. Seni

Tingginya tingkat pengangguran atau pekerjaan sementara di kalangan lulusan seni juga menyebabkan 72% lulusan tidak puas dengan gelar yang mereka peroleh. Meskipun banyak lulusan yang tetap fokus pada minat akademisnya, sebagian besar lulusan pada akhirnya merasa perlu untuk melengkapi pendidikan mereka dengan keterampilan tambahan atau mengubah arah karier mereka ke bidang yang lebih relevan dengan pasar kerja yang baik. Kontak

Sebanyak 64% lulusan komunikasi menyesali pilihan jurusan kuliahnya. Beban kerja yang tinggi, jam kerja yang tidak teratur dan tekanan untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi dan tren komunikasi menjadi faktor penyebab penyesalan.5. Pendidikan

61% lulusan jurusan pendidikan menyesali pilihan bidangnya. Alasan utama yang dikemukakan adalah upah yang tidak mencukupi, kurangnya kesempatan untuk pengembangan karir dan tantangan dalam lingkungan kerja seperti beban kerja yang tinggi dan kurangnya dukungan administratif. 6. Manajemen Pemasaran dan Riset

Bagi 60% lulusan Manajemen Pemasaran dan Riset, mereka tidak memiliki peluang untuk pengembangan karir, padahal persaingan di bidang ini berkembang pesat. Meskipun demikian, beberapa lulusan masih menghargai keterampilan dan pengalaman yang mereka peroleh, yang tetap berguna dalam karir mereka meskipun mereka tidak sepenuhnya memenuhi harapan awal.7. Bantuan Medis

Tercatat 56% lulusan jurusan pendampingan medis menyesali pilihannya. Sebab, pengembangan dan promosi profesi masih terbatas dibandingkan profesi lain seperti dokter. Sedangkan pekerjaannya berat, tingkat stresnya tinggi, namun gajinya tidak sebesar yang diharapkan saat mulai kuliah.8. Ilmu Politik dan Pemerintahan

56% lulusan jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan menyatakan penyesalannya atas pilihan bidang studi tersebut. Kesedihan ini seringkali disebabkan oleh terbatasnya kesempatan kerja sesuai bidang studinya. Biologi

Banyak lulusan biologi percaya bahwa meskipun mereka memiliki gelar biologi, pasar kerja sering kali memerlukan pengalaman praktis atau keterampilan teknis yang lebih spesifik yang tidak selalu ditekankan dalam studi mereka. Oleh karena itu, hingga 52% masyarakat menyesal mengambil jurusan biologi.10. Bahasa dan Sastra Inggris

Sama halnya dengan jurusan biologi, 52% jurusan Bahasa dan Sastra Inggris juga menyayangkan jurusan yang dipilihnya. Gaji yang diterima seringkali dianggap tidak sebanding dengan investasi waktu dan biaya yang dikeluarkan selama studi. Namun demikian, beberapa lulusan masih menghargai keterampilan analitis, keterampilan menulis dan pemahaman budaya yang mereka peroleh, yang tetap berguna dalam berbagai konteks profesional.

Baca artikel menarik lainnya dari VIVA Education di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *