VIVA – Indonesia belakangan ini tengah diserbu mobil China. Beberapa merek bermunculan tahun ini, salah satunya adalah GAC Aion New Energy Automobile Co. Ltd masuk ke Indonesia melalui Indomobil Group.
Hasil kerja sama tersebut, PT Indomobil Energi Baru menjadi produsen rangkaian produk GAC Aion. Pada tahap awal, merek asal Tiongkok tersebut mengandalkan mobil listrik bernama GAC Aion Y Plus.
Mobil listrik pertama akan tersedia bagi konsumen mulai Juli 2024, namun sebelum diluncurkan, serangkaian pengujian telah dilakukan di wilayah Javadtabek. Tidak ada informasi mengenai jarak yang ditempuh selama masa tes.
Faktanya, tidak ada penjelasan dalam keterangan resmi mengenai hasil tes tersebut. Andry Ciu, CEO PT Indomobil Energi Baru, mengatakan pengujian dilakukan hanya untuk memastikan produk memenuhi kebutuhan pasar.
Andry Ciu pada Sabtu, 25 Mei 2024 mengatakan: “Kami sangat bersemangat meluncurkan Aion Y Plus di pasar Indonesia.” Sebuah fase,” katanya.
Ciu juga menjelaskan, uji jalan tersebut dilakukan perseroan untuk membuktikan bahwa Aion Y Plus merupakan solusi kendaraan yang memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.
“Saya sangat senang bisa melakukan kegiatan ini karena kini kita selangkah lebih dekat untuk meluncurkan Aion Y Plus di Indonesia,” ujarnya.
Mobil listrik bergaya crossover ini memiliki panjang 4.535 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.650 mm, dan wheelbase depan-belakang 2.750 mm. Artinya lebih besar dibandingkan Neta V-II atau Wuling Cloud EV.
Di Thailand tersedia dalam dua varian, Aion Y Plus 490 Elite dengan baterai 63,2 kWh dan jangkauan 490 km, menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP).
Aion Y Plus Type 550 Ultra dibekali baterai 68,2 kWh dan mampu menempuh jarak 550 km. Hasil pengujian masa pakai baterai didasarkan pada data New European Driving Cycle (NEDC).
Untuk kelas atas, mencapai 100 km/jam dari posisi diam hanya membutuhkan waktu 8,5 detik, dan kecepatan tertinggi dibatasi hingga 150 km/jam. Berapa harga GAC Aion Y Plus jika dirilis kedepannya?
