Batavia, 11 Juli 2024 – Penjualan sepeda motor di Indonesia pada paruh pertama tahun 2024 menunjukkan tren positif meski menghadapi tantangan.
Data VIVA Otomotif yang disampaikan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan baik di pasar domestik maupun ekspor.
Pada bulan Januari hingga Juni 2024, terjadi fluktuasi total ekspor dan impor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan kebijakan pemerintah.
Penjualan sepeda motor dalam negeri atau grosir pada enam bulan pertama tahun 2024 menunjukkan angka yang cukup mengesankan. Berikut detailnya.
Januari: 592.658 poin Februari: 558.685 poin Maret: 583.747 poin April: 419.136 poin Mei: 505.670 poin Juni: 511.098 poin
Penjualan bulan Januari mencapai 592.658 unit, menandai awal tahun yang baik. Namun pada bulan Februari terjadi penurunan hingga 558.685 poin meskipun masih menunjukkan indikator yang cukup baik. Pada bulan Maret, penjualan kembali meningkat hingga mencapai 583.747 unit.
Terjadi penurunan signifikan di bulan April dengan terjual sebanyak 419.136 unit. Penurunan ini diduga disebabkan oleh hari libur nasional yang mengurangi jumlah hari kerja produktif.
Namun pasar kembali pulih di bulan Mei, bertambah 505.670 unit, dan terus meningkat hingga Juni sebanyak 511.098 unit.
Selain penjualan dalam negeri, ekspor sepeda motor Indonesia juga menunjukkan kinerja yang mengesankan. Ini adalah data ekspor enam bulan pertama tahun 2024.
Januari: 34.991 poin Februari: 38.375 poin Maret: 43.839 poin April: 32.725 poin Mei: 47.449 poin Juni: 42.939 poin
Ekspor sepeda motor naik menjadi 34,991 pada bulan Januari. Pada bulan Februari dan Maret, indeks ini meningkat masing-masing mencapai 38.375 dan 43.839 poin.
Pada bulan April, penurunan ekspor tercatat hanya sebesar 32.725 unit, namun pada bulan Mei kembali meningkat tajam menjadi 47.449 unit, dan pada bulan Juni turun tipis sebanyak 42.939 unit.
