Stillsuit, Seragam yang Bisa Mengubah Urine jadi Air Minum

VIVA Techno – Dalam dunia fiksi ilmiah, konsep-konsep berteknologi tinggi seringkali menginspirasi inovasi nyata.

Salah satu contohnya adalah “still suit”, seragam yang bisa mengubah urin menjadi air minum, dari novel fiksi ilmiah Dune.

Kini, teknologi ini sedang dikembangkan menjadi kenyataan untuk membantu astronot menjalankan misi luar angkasa yang lebih lama dan berkelanjutan.

Prototipe pakaian stasioner ini dirancang untuk mengumpulkan urin, membersihkannya, dan mengembalikannya ke astronot melalui tabung hisap dalam waktu 5 menit.

Para peneliti berharap pakaian ini dapat digunakan dalam program Artemis NASA, yang bertujuan mempelajari bagaimana dunia lain ada dan berfungsi jauh sebelum akhir dekade ini.

Sofia Etlin, peneliti di Weill Cornell Medicine dan Cornell University, menjelaskan bahwa desain pakaian yang nyaman tersebut mencakup kateter vakum eksternal yang terhubung ke unit gabungan osmosis balik. Sistem ini menyediakan sumber air minum yang konstan dan berbagai sistem keselamatan untuk menjamin kesehatan astronot.

“Desainnya mencakup kateter vakum eksternal yang mengarah ke unit reverse osmosis gabungan, menyediakan sumber air minum yang konstan dan berbagai mekanisme keselamatan,” kata Sofia Etlin, peneliti di Weill Cornell Medicine untuk memastikan kesehatan para astronot. berbicara . Cornell University dan salah satu desainer pakaian tersebut dikutip The Guardian pada Kamis 18 Juli 2024. 

NASA sedang mempersiapkan misi Artemis III pada tahun 2026, dengan tujuan mendaratkan awak di kutub selatan bulan dan merencanakan misi ke Mars pada tahun 2030-an. Saat ini, urin dan busa urin dikembalikan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). . Namun, Etlin menekankan bahwa sistem yang lebih portabel dan efisien diperlukan ketika astronot berada di luar angkasa untuk misi yang lebih lama.

Saat ini, astronot hanya memiliki satu liter air di kantung hidrasi di dalam pakaiannya. Jumlah ini tidak cukup untuk skywalk yang direncanakan dapat beroperasi dalam jangka waktu lama, hingga 10 jam atau lebih dalam keadaan darurat. Solusi pengelolaan limbah yang ada saat ini, yang disebut pakaian berdaya serap tinggi (MAG), pada dasarnya adalah popok dewasa yang sering bocor sehingga menyebabkan ketidaknyamanan dan penggunaan yang tidak higienis. Beberapa astronot bahkan menderita infeksi saluran kemih (ISK) akibat penggunaan MAG.

“Jika Anda memberikan miliaran dolar kepada NASA, Anda akan mengira mereka tetap tidak akan menggunakan popok,” kata Etlin. Banyak astronot mengeluhkan ketidaknyamanan dan kebocoran dari MAG, dan membatasi makan dan minum mereka sebelum melakukan perjalanan luar angkasa untuk menghindari masalah tersebut.

Setelan statis yang direkomendasikan memiliki cangkir pengumpul silikon yang dipasang erat di area genital dan dihubungkan ke pompa vakum yang mengaktifkan kelembapan. Setelah urin dikumpulkan, sistem penyaringan menggunakan osmosis memurnikan air dengan efisiensi 87%. Proses ini hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk membersihkan 500 ml urine. Air yang dimurnikan dapat diperkaya dengan elektrolit dan dikembalikan ke astronot sebagai minuman energi.

Sistem ini berukuran 38cm x 23cm x 23cm dan berat sekitar 8kg, ringan dan cukup kompak untuk dibawa di bagian belakang pakaian antariksa. Tim berencana merekrut 100 sukarelawan di New York pada musim panas ini untuk menguji kenyamanan dan kinerja sistem.

Profesor Christopher Mason dari Weill Cornell Medicine, penulis utama studi ini, menekankan pentingnya pengujian sistem dalam simulasi lingkungan gayaberat mikro. Pengujian ini akan memastikan kinerja dan keamanan sistem sebelum digunakan pada misi luar angkasa yang sebenarnya.

Detail tentang model ini dipublikasikan di jurnal Frontiers in Space Technology. Dengan inovasi ini, para astronot dapat menjalankan misi luar angkasa jarak jauh dengan lebih nyaman dan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *