8 Jenis Diet Populer untuk Menurunkan Berat Badan, Hati-Hati Efek Sampingnya

VIVA – Diet adalah program penerapan kebiasaan makan tertentu dengan tujuan menurunkan berat badan. Ada banyak makanan berbeda yang bisa Anda pilih untuk mendapatkan tubuh terbaik.

Ada banyak jenis makanan yang bisa Anda pilih. Akses terhadap berbagai jenis makanan dapat membuat segalanya menjadi rumit. Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang memadai untuk menentukan pola makan yang benar dan aman. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah efek sampingnya agar tidak membahayakan kesehatan Anda.

Menurut Times of India, ini adalah efek samping dari beberapa makanan populer.

Hidangan terkenal dan lauk pauknya

1. Diet ketogenik

Diet keto atau ketogenik merupakan program diet yang menggantikan karbohidrat dan lemak untuk mempercepat proses penurunan berat badan. Tubuh menggunakan lemak sebagai sumber energi, bukan karbohidrat. Keadaan ini disebut ketosis. Akibatnya badan lemas, timbul sakit kepala, mual, haus, dan rasa ringan. Diet keto dapat mengakibatkan kebiasaan makan yang tidak sehat karena variasi makanan.

2. Diet Paleo

Diet Paleo menganjurkan makan seperti yang dilakukan nenek moyang kita, yaitu hanya makan makanan utuh. Misalnya daging, ikan, buah dan sayuran. 

Makan biji-bijian, produk susu, dan makanan olahan tidak diperbolehkan. Efek samping dari diet paleo termasuk mengonsumsi terlalu banyak protein, mengganggu ginjal, dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut. 

3. Makanan vegetarian

Seperti namanya, pola makan vegan adalah pola makan yang hanya mengonsumsi produk hewani, termasuk daging, susu, dan telur. Pola makan vegetarian menjadi populer sebagai upaya menurunkan berat badan karena konon memiliki banyak manfaat.

Selain itu, pola makan vegan dapat berdampak pada berbagai penyakit kronis. Akibat kekurangan nutrisi dalam tubuh, mereka menderita anemia, penyakit tulang, dan penyakit saraf.

4. Gunung Keluaran

Puasa intermiten adalah pola makan yang melibatkan puasa dalam jangka waktu lama. Biasanya program puasa ini dilakukan selama 12 hingga 40 jam. 

Jenis makanan ini akan membuat Anda lapar. Hal ini mengakibatkan perasaan berupa kemarahan dan energi rendah. 

5. Pola makan Mediterania

Jenis diet ini mendorong orang untuk mengonsumsi buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan lemak sehat seperti minyak zaitun. Protein didapat dari ayam dan ikan dalam jumlah sedikit. 

Diet mediterania dianggap sebagai program penurunan berat badan terbaik lho. Namun, mengonsumsi terlalu banyak lemak pada kelapa dapat menyebabkan penambahan berat badan yang tidak terkendali. 

6. Pola makan Atkins

Diet Atkins adalah diet tinggi lemak dan protein serta rendah karbohidrat. Diet ini dimulai oleh Dr. Robert C.

Mengonsumsi terlalu banyak lemak dan protein dapat memengaruhi kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung. 

7. Makanan mentah 

Pangan mentah adalah pangan yang mencakup pangan mentah, tidak diolah, baik digoreng, direbus, atau dimasak. Jenis diet ini tidak memiliki nutrisi yang sama dengan yang dibutuhkan tubuh.

Efek sampingnya antara lain masalah pencernaan dan kekurangan nutrisi, seperti protein, kalsium, dan magnesium. Mempersiapkan makanan untuk dimasak meningkatkan nutrisi tertentu yang tidak tersedia saat makanan langka.

8. Minum air putih

Diet cair adalah diet yang hanya mengonsumsi air dari buah dan sayur. Air dikatakan dapat mendetoksifikasi tubuh dan meningkatkan penurunan berat badan. Makanan ini disebut air claeane.

Sayangnya, tubuh kekurangan nutrisi penting. Hal ini mengakibatkan hilangnya jaringan dan penurunan laju metabolisme sebagai efek sampingnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *