Pakar Kesehatan Anak RSCM Ingatkan Pentingnya Konsumsi Susu di Masa Tumbuh Kembang

Titik Kumpul – Dokter Spesialis Kesehatan Anak Rumah Sakit Sipto Mangunkusumo (RSCM), Prof. Rini Sekartini, SPA(K) mengatakan: Konsumsi susu pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Minum susu pada tahap ini dapat mencegah perawakan pendek.

“Padahal susu itu sangat penting. Ada bahan yang berbeda. Mikronutrien juga cocok. “Jadi daripada membeli sesuatu yang tidak ada gunanya, lebih baik beli susu,” kata sang profesor. kata Rini saat acara Pendidikan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) di SDN Depok 01, Depok, Senin (24/06/2024). ).

Dikatakannya, untuk mencegah stunting, anak memerlukan nutrisi yang baik. Mulai dari karbohidrat hingga protein, nutrisi untuk anak sangatlah penting.

“Susu merupakan sumber konsumsi yang penting. Beliau mengatakan: “Susu mengandung banyak faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Prof. Rini bekerja sama dengan Bagian Kesehatan Anak FKUI RSMM menyelenggarakan upaya pengabdian masyarakat untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran tentang stunting. Anak-anak dengan perawakan pendek dikatakan akan menghadapi berbagai masalah seiring bertambahnya usia.

“Awalnya kesulitan mengendarai mobil, minimnya lapangan kerja, rendahnya pendidikan,” ujarnya.

Perawakan pendek, yang didefinisikan sebagai tinggi badan di bawah persentil ke-3 standar deviasi berdasarkan usia dan jenis kelamin, saat ini merupakan masalah global yang penting. Karena anak-anak secara teoritis memiliki taraf hidup yang lebih rendah.

“Kemudian tingkat IQ-nya juga di bawah rata-rata, dan produktivitas kerjanya menurun seiring bertambahnya usia. Itu yang ingin kita cegah, ujarnya.

Dalam pelatihan tersebut, tim RSMM FKUI juga melakukan pengukuran tinggi badan atau antropometri siswa kelas 1-5 SDN 01 Depok yang berjumlah sekitar 600 siswa. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi anak bertubuh pendek sejak dini.

Dengan bantuan pengukuran antropometri tersebut, diharapkan sekolah dan orang tua dapat melakukan berbagai upaya pencegahan sesegera mungkin.

“Jadi sebenarnya intinya kalau kita lihat anak itu, tinggi badannya di bawah rata-rata anak seusianya. “Kita harus menemukan alasannya,” tutupnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *