Pasukan Buaya Putih Kostrad TNI Temukan Fakta Miris Dalam Tas Anak Sekolah di Zona Hitam OPM

VIVA – Padahal ia baru saja tiba di Papua untuk menjalankan tugasnya di Satgas Mobile. Namun banyak fakta menyedihkan tentang kehidupan masyarakat di pedalaman Senderawasih yang ditemukan prajurit Batalyon Infanteri Raider 323/Buaya, Kostrad, TNI Angkatan Darat.

Fakta miris salah satunya ditemukan prajurit Pasukan Buaya Putih TNI di Desa Wako, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak.

Nah, konon para ksatria Pasukan Buaya Putih Kostrada berjaga di posko Pasukan Persiapan Militer (Kodim). Tiba-tiba sekelompok anak SMP dan SMA lewat di kantor pos.

Lettu Inf Anggun spontan menyapa siswa SMP dan SMA tersebut dengan ramah. Tak hanya itu, Lettu Inf Anggun menanyakan apakah mereka membawa buku.

Anak-anak serempak menjawab bahwa mereka tidak punya. Lettu Inf Anggun kaget dengan tanggapan tersebut. Kemudian dia mendatangi anak-anak dan memeriksa tas mereka untuk memastikan mereka tidak membawa buku.

Dan ternyata anak-anak itu mengatakan yang sebenarnya. Tidak ada buku di tas mereka. Mengetahui fakta menyedihkan tersebut, Lettu Inf Anggun spontan turun tangan.

Berdasarkan keterangan resmi Yonif 323/Buaya Putih kepada VIVA Militer, pada Rabu 6 Maret 2024, Letjen Inf Anggun beserta pasukan langsung mengeluarkan beberapa buku dari pos tersebut.

“Pertama kami melihat anak-anak ini lewat menjelang masa Prapaskah, hendak berangkat ke sekolah, kami tanyakan apakah mereka membawa buku, setelah dicek tasnya ternyata mereka tidak membawa buku, maka kami berikan buku dan alat tulis kepada mereka. tidak akan mencatat pelajarannya,” kata Letjen Graceful.

Perlu diketahui, kehidupan masyarakat di kawasan Ilaga, khususnya di Desa Waco, sangat memprihatinkan. Masyarakat hidup dalam kemiskinan karena seringnya terjadi pelanggaran keamanan yang dilakukan oleh kelompok teroris separatis OPM (KST). Tidak hanya perekonomian yang mengalami krisis, pendidikan juga mengalami krisis.

Sementara itu, Komandan Pasukan Buaya Putih Letkol Inf Tri Wiratno mengatakan, saat pertama kali memasuki wilayah penugasan Papua, batalyonnya menyiapkan perbekalan berupa perlengkapan sekolah berupa buku, pulpen dan lain-lain.

Peraturan perlengkapan sekolah disiapkan untuk program area komunitas untuk membantu mengatasi tantangan pendidikan komunitas.

“Ini salah satu upaya kami untuk meningkatkan semangat siswa-siswa termuda kita di pedalaman Papua agar mereka termotivasi untuk berprestasi lebih jauh lagi di masa depan,” kata lulusan Akademi Militer ARUPADATU tahun 2004 itu.

Baca: Mengejutkan, Jenderal TNI Bintang Dua Ini Pergi ke Kantor Polisi Sendirian untuk Ambil Surat Izin Mengemudi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *