Sudah Makan, Tapi Kenapa Bawaannya Lapar Terus? 

VIVA Life – Senang rasanya menyantap makanan berbeda saat makan siang saat lelah bekerja. Apalagi jika makanan tersebut memiliki rasa yang manis. 

Namun pernahkah Anda merasa masih lapar setelah makan? Mengapa kita merasa lapar setelah makan?

Pakar kedokteran Dr. Hans Tandra, Sp.PD-KEMD, Ph.D, FINASIM, WAJAH, FACP menyampaikan hal tersebut. Mari kita simak terus kisah lengkapnya di bawah ini.

Dalam video yang diunggah di akun TikTok miliknya, Hans Tandra mengungkapkan bahwa hormon yang dikeluarkan di lambung dan usus mempengaruhi nafsu makan.

“Tentunya hormon mempengaruhi nafsu makan. Hormon-hormon ini keluar dari lambung dan usus kita, serta lemak di sekitar rongga perut. Hormon-hormon ini ada hubungannya dengan otak kita dan terletak di hipotalamus, yang mengontrolnya,” kata dokter. dikatakan. Hans Tandra.

Ia juga menjelaskan ketika seseorang mengonsumsi makanan yang banyak mengandung karbohidrat. Meningkatkan hormon ghrelin tubuh dan memberi sinyal pada otak untuk makan lebih banyak. 

“Saat kita makan, kita punya banyak karbohidrat. Makanan karbo menyebabkan peningkatan ghrelin [hormon yang merangsang nafsu makan dan melepaskan hormon pertumbuhan],” kata Dr. kata Hans Tandra.

Hormon tersebut berteriak ke hipotalamus meminta makanan lebih banyak dan kemudian orang tersebut ingin makan lebih banyak. Ingat makanan yang berkarbohidrat, seperti nasi, roti, mie, nasi, ubi, singkong, telo, roti air, makanan komersial, memiliki banyak karbon,” jelasnya.

Ini bukan hanya makanan tinggi karbohidrat. Mengonsumsi makanan manis dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. 

“Hanya karbohidrat dan gula. Gula adalah karbohidrat yang buruk dan membuat Anda makan lebih banyak. Ingatlah bahwa jika Anda makan kue, Anda ingin makan sesuatu yang lain. Jika Anda makan kue yang basah, Anda akan cepat membaca,” dokter melanjutkan membaca. Hans Tandra.

Selain itu, mengonsumsi makanan cair juga menyebabkan nafsu makan meningkat. Pasalnya, makanan jenis ini diproses dengan cepat di dalam perut. 

“Kedua makanan itu berbentuk cair. Ingat, kalau karbohidratnya cepat diminum, cepat diproses dan dikosongkan lagi, kalau cepat dihilangkan lambungnya tidak memanjang. Hormon PPY tidak berfungsi. PPY juga bisa mengerem. ,” dia menambahkan. 

Hal ini berubah jika seseorang mengonsumsi makanan kaya serat seperti sayuran. Seperti yang Anda ketahui, perut membuat perut kenyang dalam waktu lama.

“Kalau kita makan sayur banyak, lama kekenyangan, hormon PPY bekerja, teriak-teriak mau berhenti makan, selain itu di dalam diri kita ada hormon lain yang namanya leptin,” ujarnya .

“Leptin biasanya memberitahu otak untuk tidak makan lagi. Tapi kalau orang gemuk, leptinnya tidak berfungsi, sehingga orang gemuk ingin makan lebih banyak,” kata dr Hans Tandra.

Jadi, hindari mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan gula, ujarnya. Pilih makanan kaya serat dan makanan berprotein rendah lemak.

“Jadi kamu ingin makan lebih banyak karbohidrat, lebih sedikit serat, dan lebih banyak lemak. Jadi daripada banyak makan sayur, carilah protein yang rendah lemak. Dia menjelaskan. Selesai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *