Jakarta – Idul Fitri merupakan momen yang sangat spesial bagi umat Islam di seluruh dunia. Setelah menghabiskan sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Fitri sebagai tanda berakhirnya puasa.
Namun ada pemahaman yang harus disampaikan bahwa puasa Idul Fitri itu haram dan haram. Berikut penjelasannya: Idul Fitri: Hari Kemenangan dan Syukur
Idul Fitri adalah hari kemenangan spiritual bagi umat Islam. Setelah bulan Ramadhan yang diisi dengan ibadah dan pengendalian diri, Idul Fitri menjadi kesempatan untuk bergembira dan berbagi kebahagiaan dengan sesama.
Ini adalah momen untuk merayakan keberhasilan umat Islam dalam berpuasa dan bertaqwa kepada Allah. Arti Larangan Puasa di Hari Raya Idul Fitri
Larangan puasa di hari raya Idul Fitri berasal dari ajaran agama Islam yang menekankan bahwa Idul Fitri adalah hari makan, minum dan berbagi kebahagiaan.
Mengutip dari buku 125 Masalah Puasa karya Muhammad Nejmuddin Zuhdi & Muhammad Anis Sumaji, pada hari raya Idul Fitri terdapat larangan yang Rasulullah SAW. tegasnya, tepatnya puasa.
Pada hari ini, Allah SWT telah memberikan izin untuk tidak berpuasa pada hari ini sebagai wujud ridha dan rahmat-Nya.
Dalam kisah Abu Said Al-Khudri disebutkan: “Nabi Muhammad SAW melarang puasa selama dua hari, yaitu hari Idul Fitri dan Idul Adha.” (Muttafaq Alejh)
Larangan dan haramnya puasa wajib dan sunnah pada saat Idul Fitri dan Idul Adha juga disepakati oleh para ulama, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Sabiq dalam bukunya Fiqih Sunnah.
Mereka berpegang pada pendirian ini, karena mereka mengambil argumen dasar dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Umar, yang mengatakan; “Dari Abu Ubayd, majikan Ibnu Azhar yang bernama Sa’d bin Ubayd, dia berkata: “Suatu ketika aku salat Idul Fitri bersama Umar bin Khattab, lalu dia berkata: “Ini adalah dua hari (Idul Fitri). -Fitri dan Idul Fitri), maka Rasulullah (s.a.w.s.) mengharamkan puasa pada hari ini, yaitu hari berbuka dan hari-hari lainnya saat makan hasil kurban. (HR Bukhari & Muslim) Makan dan Berkumpul Bersama Keluarga
Saat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk menikmati hidangan lezat dan berkumpul bersama keluarga, teman, dan tetangga. Ini adalah waktu untuk merayakan cinta dan kebersamaan.
Dengan makan dan minum, umat Islam menghormati kebaikan Allah.
Larangan puasa di hari raya Idul Fitri juga mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dalam Islam. Itu mengajarkan kita untuk menghormati momen kebahagiaan dan merayakan kemenangan atas diri kita sendiri dengan mengendalikan nafsu kita.
Dengan penuh suka cita dan rasa syukur, umat Islam menghormati tradisi dan nilai-nilai yang diperintahkan Allah SWT.
Dengan demikian, larangan berpuasa pada hari raya Idul Fitri merupakan bagian dari ajaran Islam yang mengarahkan umatnya untuk merayakan kemenangan spiritual dan persahabatan.
Puasa merupakan ibadah yang suci, namun pada hari Idul Fitri Allah swt. memungkinkan kita menikmati rahmat-Nya dengan bersyukur dan berbagi kebahagiaan dengan sesama. Semoga momen Idul Fitri menjadi saat yang penuh berkah bagi seluruh umat Islam di seluruh dunia.