Industri dengan ‘Local Content’ 100 Persen

Jakarta – Pemerintah Indonesia telah menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional melalui Keputusan Presiden No. 19 dari tahun 2023.

Keputusan ini merupakan upaya menjaga dan melestarikan kebaya yang telah menjadi aset budaya yang sangat berharga.

Dari masa ke masa, kebaya merupakan warisan budaya yang diwariskan secara turun temurun di kalangan perempuan Indonesia yang telah menjadi bagian dari gaya hidup mereka.

Bahkan, kebaya ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO oleh Indonesia bersama empat negara Asia Tenggara lainnya yakni Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.

“Kami berharap keberadaan kebaya dapat terus berlanjut.” Bukan hanya untuk melestarikan budaya, tapi juga untuk mempengaruhi industri dan perusahaan yang berhubungan dengan perempuan,” kata Kongres Perempuan Indonesia atau Kowani Giwo Rubianto Wiyogo, Ketua Umum.

Menurutnya, kebaya dikaitkan dengan makna pemberdayaan, perjuangan, dan kemandirian perempuan.

Untuk terus melestarikan kekayaan wastra atau kain kebaya, Kowani mengadakan Hari Kebaya Nasional pada tanggal 23-24. Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“Kebaya merupakan bagian dari simbol produksi pakaian rumah, kain dan tekstil dan industri kebaya ini 100 persen berbahan lokal. “Banyak kain yang diproduksi di seluruh Indonesia dengan menggunakan alat tenun yang memiliki ciri khas dibandingkan mesin,” ujarnya.

Hubungan antara kebaya dan perempuan, disebut Airlangga, sangat erat kaitannya. Apalagi sebagai basis industri kecil dan menengah yang sebagian besar dijalankan oleh perempuan.

Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah memberikan pinjaman pendidikan dan usaha yang dapat dimanfaatkan oleh para ibu dan perempuan untuk memulai usaha.

“Pemerintah siapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM. Dari nol hingga Rp10 juta, suku bunga rendah hanya 3 persen, dan 90 persennya tersedia untuk ibu-ibu. Lalu ada pinjaman Rp 10 hingga 100 juta, pinjaman tanpa jaminan bunga 6 persen dan disubsidi pemerintah. 100 crore rupee juga disediakan. Total modal yang diberikan sebesar Rp 270 triliun dan mohon izin bagi para ibu untuk mengakses kredit ini, jelas Airlangga Hartarto.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *