1 Juta Orang Berobat Keluar Negeri, Indonesia Kehilangan Devisa Ratusan Triliun

VIVA Lifestyle: Masyarakat Indonesia semakin cenderung berobat ke luar negeri. Banyak dari mereka lebih memilih berobat ke luar negeri karena layanannya lebih mudah dan murah dibandingkan di dalam negeri.

Tak hanya itu, banyak pula WNI yang berobat ke luar negeri karena merasa puas dan nyaman. Minggir, oke?

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan, 98% masyarakat yang berobat tidak menggunakan asuransi, 94% merasa puas dan akan melanjutkan pengobatan di sana lagi, dan 95% akan merekomendasikannya kepada orang lain.

Di sisi lain, banyaknya masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri menyebabkan Indonesia banyak kehilangan devisa. Pada Rabu, 24 April, Presiden Jokowi dalam rapat kesehatan mengatakan negara kehilangan devisa sebesar 11,5 miliar dolar AS atau Rp 180 triliun karena banyak masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri. Dia mengatakan jumlah orang yang mencari pengobatan di luar negeri telah melebihi satu juta.

Jadi kita perlu cara untuk mencegah orang mencari pengobatan di luar negeri. Salah satunya dengan menyediakan sarana, prasarana, dan tenaga medis di banyak wilayah Indonesia.

Melihat hal tersebut, Rumah Sakit Premier Bintaro (RSPB) menandatangani kerjasama berupa wisata kesehatan yang bermitra dengan Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort (PT. Banten West Java Tourism Development).

Keindahan destinasi wisata Tanjung Lesung akan menarik masyarakat dari luar wilayah Banten untuk berobat ke RSPB sambil menikmati kekayaan alam Tanjung Lesung. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yaitu mendorong masyarakat Indonesia untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk berobat, hingga mendukung program wisata kesehatan. 

RSPB juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kota Tangsel untuk mencari dukungan tempat wisata yang dapat dikunjungi oleh masyarakat yang berobat di RSPB.

“Kami sangat mengapresiasi kerjasama antara RS Premier Bintaro dengan Tanjung Lesung Beach Hotel and Resort serta kemewahan layanan yang diberikan kepada pasien oleh RS Premier Bintaro yang bekerja sama dengan BMW Bestindo. Kerjasama ini dinamakan Ekosistem Pariwisata,” ujar Dr. Sunarto, Direktur Kesehatan. Administrasi Pelayanan Kementerian Kesehatan RI, M. Case dalam keterangan resminya.

Sementara itu, Direktur Jenderal RS Premier Bintaro, Dr. Martha M.L. Siyahan, SH., MARS., MHKes, mengatakan sudah saatnya negara percaya pada kemampuan dokter dan tenaga kesehatannya. 

“Kita harus menyadari bahwa transformasi layanan kesehatan di negara kita telah berubah secara dramatis. “Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan melakukan upaya luar biasa dengan sangat agresif untuk mengubah kualitas pelayanan kesehatan di tanah air,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT. Pengembangan Pariwisata Jawa Barat Banten (Tanjung Lesung Beach Hotel & Resort), Poernomo Siswoprasetijo mengatakan, wisata kesehatan merupakan sesuatu yang baru dan akan menjadi pasar yang besar. Dengan dukungan Kementerian Kesehatan dan Walikota Tangsel, kami berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik.

“Untuk melengkapi kerja sama ini, akan dibuat paket wisata khusus di wilayah Banten,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *