VIVA Tekno – Peristiwa yang menimpa Pusat Data Nasional Sementara atau PDNS 2 Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kemenkominfo merupakan salah satu contoh tragedi keamanan siber yang berdampak pada pelayanan publik.
Oleh karena itu, semua sektor, termasuk usaha dan administrasi besar, menengah dan kecil, harus mengadopsi paradigma keamanan yang tepat dan komprehensif untuk menghindari kejadian serupa terulang kembali.
Ketahanan dunia maya penting karena melibatkan manajemen risiko, perencanaan tanggap darurat, pencadangan, dan pemulihan.
Prinsip ini menggabungkan pendekatan proaktif dan reaktif dengan kesiapan untuk merespons dan pulih dengan cepat dari serangan, sehingga memastikan operasi dapat dilanjutkan.
D Trust adalah solusi dan layanan keamanan cloud terkelola yang membantu melindungi data, sistem, dan infrastruktur cloud dari serangan siber.
DTrust lebih dari sekedar penyedia layanan, ia dapat menjadi mitra terpercaya dalam menjaga keamanan jaringan perusahaan.
Sebagai penyedia layanan keamanan terkelola (MSSP) cloud pertama di Indonesia, DTrust mengadopsi implementasi terstruktur, Cybersecurity Framework.
Menurut Paulus Miki Resa Gumilang, Product Manager D Trust MSSP, ada 5 komponen utama yang diterapkan.
Yang pertama adalah identifikasi, artinya memahami apa saja yang perlu dilindungi dalam bisnis, seperti aset bisnis yang penting.
Yang kedua adalah deteksi, artinya kemampuan mengidentifikasi serangan atau ancaman. Yang ketiga adalah perlindungan, yaitu tindakan untuk mencegah serangan atau kerusakan.
Yang keempat adalah respons, atau kemampuan untuk merespons dan mengelola insiden keamanan. Kelima adalah recovery, yaitu langkah untuk mengembalikan operasional normal setelah terjadi kecelakaan.
“Kami juga fokus pada tiga layanan, DTrust Security as a Service (DSec), DTrust Security Professional Services (DPro), dan DTrust Managed Detection and Response (DMDR),” kata Paulus, Kamis, 25 Juli 2024.
