Pengakuan Shin Tae-yong Menyesal Kalahkan Korea Selatan

VIVA – Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yang mengungkapkan perasaannya karena menggagalkan ambisi Korea Selatan untuk lolos ke Olimpiade 10 kali berturut-turut.

Ya, Korea Selatan secara mengejutkan gagal lolos ke Olimpiade 2024 setelah dikalahkan Timnas U-23 Indonesia di babak perempat final Piala Asia 2024. Korea kalah adu penalti setelah bermain imbang 2-2.

Shin Tae-yang mengaku sangat berharap bisa menghadapi Jepang di perempat final. Kami berharap Indonesia dan Korea Selatan mendapat kesempatan untuk tampil bersama di Olimpiade.

“Kami beruntung bisa mengalahkan Australia. Tapi pertandingan terakhir adalah Korea vs Jepang. Saya berpikir, ‘Wow, mungkin kita akan bertemu,'” kata Shin, menurut saluran YouTube Lee Kyung-kyu.

“Saat itu, saya tidak menyangka akan mengenal Korea. Saya sebenarnya pergi untuk mendukung pelatih Sun-hong. Saya datang untuk mendukung tim nasional Korea, mereka menang, dan saya mengucapkan selamat pada diri sendiri, ‘Saya berharap bisa bertarung melawan Jepang,'” dia melanjutkan.

Usai tim U-23 Indonesia mengalahkan Korea Selatan lewat adu penalti, Shin Tae-yang mengaku perasaannya campur aduk. 

Ia mengaku senang dengan kemenangan Indonesia, namun di sisi lain ia merasa bersalah karena negaranya gagal lolos ke Olimpiade sebanyak 10 kali berturut-turut.

“Tapi setelah menang, perasaanku campur aduk. Tidak senang dengan kemenangan itu. Aku merasa bersalah karena telah menghalangi Korea lolos ke Olimpiade 10 kali berturut-turut,” jelas STY. 

Pria kelahiran Yongdeok, Korea Selatan ini mengaku masih merasa sedih dan menyesal karena harus pulang dari Korea Selatan saat itu. “Saya sangat sedih dan menyesal,” kata Pelatih Shinn. 

Shin Tae-yang menjelaskan situasi seusai pertandingan, di mana ia memutuskan untuk melakukan pendekatan terlebih dahulu kepada para pemain dan staf Korea. Sebagai bentuk penghormatan terhadap negaranya, pelatih Shin menunggu seluruh pemain Korsel meninggalkan lapangan terlebih dahulu sebelum menghampiri timnas Indonesia untuk mengucapkan selamat.

 “Jadi saya langsung ke tim pelatih Korea dan menyemangati pemain Korea dulu. Setelah semua pemain Korea keluar, saya ke pemain kita (Indonesia) dan ucapkan selamat. Itu yang terjadi,” tutupnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *