Ingin Berkurban Atas Nama Orang Lain? Simak Penjelasan Ustaz Abdul Somad!

JAKARTA – Idul Adha semakin dekat, banyak umat Islam yang menyiapkan hewan kurban untuk disembelih. Berkurban bukan sekedar menjalankan Sunah Nabi, tapi juga berbagi pahala dengan keluarga, sanak saudara dan orang-orang tercinta.

Oleh karena itu timbul pertanyaan, bolehkah niat berkurban untuk orang lain, termasuk keluarga atau orang yang sudah meninggal?

Menurut Ustaz Abdul Somad, lebih baik kita berkorban demi orang tua kita yang masih hidup. Hal ini juga dianjurkan sebagai bentuk keterikatan anak kepada orang tuanya.

“Kalau bapak dan ibu masih hidup, itu bagus. ‘Ayah, ibu, tahun ini jangan berkorban, gunakan uang saya’,” kata Ustaz Abdul Somad, dalam video YouTube yang dikutip Tsakofah TV, Rabu, 22 Mei 2024 .

Terkait hukum kurban bagi orang yang sudah meninggal, Ustaz Abdul Somad merujuk pada sebuah hadits yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyembelih kurban dengan maksud menyampaikan pahala kepada umatnya.

Faktanya, penyembelihan kurban dilakukan di Madinah, tempat banyak pengikut Nabi Muhammad SAW sebelumnya meninggal di Mekkah.

“Pertama nabi menyembelih seekor kambing.” Terimalah pengorbanan ini untuk umat Muhammad. Walaupun pada saat itu banyak umat Muhammad yang meninggal karena kurban dilakukan di Madinah, padahal sebelumnya banyak orang yang meninggal di Mekkah. Ini menunjukkan beliau menjangkau umat Muhammad,” jelas Ustaz Abdul Somad.

Selain meniatkan hal tersebut untuk umatnya, Nabi Muhammad SAW juga menyembelih hewan kurban dengan tujuan untuk diperlihatkan kepada keluarganya. Beberapa anggota keluarganya juga meninggal.

Kedua, terima kasih untuk keluarga Muhammad. Meski kambing tersebut disembelih di Madinah, namun sebelumnya keluarga Nabi Muhammad SAW telah meninggal di Mekah. Artinya berlaku bagi yang sudah meninggal,” jelasnya.

Ustaz Abdul Somad juga berpesan agar umat Islam siap berkurban, terutama bagi yang mampu. Di era modern ini, kekayaan seseorang bahkan bisa dilihat banyak orang dengan terekspos di media sosial.

Daripada memamerkan kekayaan dalam bentuk harta benda, Ustaz Abdul Somad mengingatkan kita untuk berkurban di Idul Adha.

“Kalau kita ingin menunjukkan kekayaan kita, bukan dengan mobil mewah, bukan dengan rumah besar, tapi dengan uang yang banyak,” ujarnya.

“Nabi Muhammad SAW sendiri yang menyembelih 63 ekor. Lalu beliau berikan kepada Sayyidina Ali, Ali potong 37 ekor. 37 ditambah 63, 100 ekor saja.” Jika ingin kaya, bermimpilah berkurban 100 ekor unta. tidak ada unta, 100 ekor. “Tidak boleh sapi saja, 100 ekor kambing saja,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *