Mimpi PLN Sulap Mobil Listrik Jadi Kantor Berjalan, Gimana Caranya?

VIVA – Mobil listrik mengandalkan baterai untuk menyimpan listrik, sama seperti mobil konvensional yang memiliki tangki penyimpanan bahan bakar. Sedangkan sumber penggerak rodanya adalah dinamo alias motor listrik.

Dengan mengandalkan kedua komponen tersebut, mobil listrik menjadi solusi untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan mesin pembakaran. Selain itu masih ada fungsi lain dari kendaraan yang menyerap stun.

Mengingat aki merupakan salah satu sumber energi, maka jika mobil tidak dapat digunakan maka dapat digunakan sebagai genset ketika listrik di rumah padam. Teknologi tersebut dinamakan Vehicle to Load (V2L).

Hampir semua mobil listrik murni mengadopsi teknologi ini. Berkat V2L, tenaga dari baterai bisa didistribusikan ke luar mobil untuk keperluan dalam kondisi tertentu.

Salah satunya adalah Hyundai Ioniq 5 yang mampu menghasilkan arus listrik hingga 3,6 kilo watt hour (kWh), daya tersebut cukup untuk mengisi daya kendaraan listrik lainnya, perangkat elektronik, dan menyuplai kebutuhan listrik rumah.

Dengan adanya bagian tersebut, PT PLN (Persero) mempunyai mimpi atau rencana kedepannya bahwa mobil listrik tidak hanya dapat digunakan sebagai alat transportasi berpindah tempat saja, namun juga dapat digunakan sebagai mobile office. “Ke depan saya, mobil listrik ini bukan alat transportasi. Tapi bisa punya kantor, punya internet, bisa berkomunikasi lewat mobil,” kata Direktur Ritel dan Komersial PLN, Edi Srimulyanti dari ICE BSD, Tangerang. disebutkan pada Sabtu 20 Juli 2024.

Menurutnya, kecanggihan teknologi mobil listrik dapat menunjang aktivitas kerja, internet, dan sumber listrik perangkat elektronik.

“Jadi ke depan menurut Ssya, itulah fungsi mobil listrik, menjadi gaya hidup. Ekosistem terus kita kembangkan agar nyaman bagi penggunanya dulu. Jadi kalau mau mobil de-elektrifikasi pakai. , Anda tidak perlu berpikir dua kali,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia Fransiscus Soerjopranoto, terutama soal kemampuan produk barunya seperti Ioniq 5 yakni Kona Electric.

“Kona punya V2L, bisa charge di sana, dll. “Tidak hanya produk, kami juga ingin menciptakan ekosistem kembali, dan kami harus bekerja sama dengan mitra kami, termasuk PLN yang merupakan sumber listrik di Indonesia,” kata Soerjo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *