Mengenal Penyebab Kejang pada Anak, Begini Pertolongan Pertama yang Tepat

VIVA Lifestyle – Melihat anak mengalami kejang tentu membuat para orang tua khawatir. Kejang pada anak disebabkan oleh berbagai kondisi pemicu, mulai dari suhu tinggi hingga kondisi yang patut diwaspadai.

Perlu diketahui bahwa kejang adalah suatu kondisi dimana terjadi gangguan aktivitas listrik di otak yang terjadi secara spontan dan tidak terkendali. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Dokter Anak Dr. Arie Sulistjovati dari Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) mengatakan, ada beberapa penyebab anak mengalami kejang. Mulai dari demam, epilepsi, kelainan sistem saraf pusat, tumor, kelainan struktur otak hingga meningitis.

Selain itu, ada kondisi yang menyebabkan kejang pada anak. Misalnya gula darah rendah dan elektrolit rendah. “Jadi penyebabnya banyak dan beragam, tapi manifestasinya sama-sama kejang,” kata dr. Arie Sulistjovati dalam diskusi online pada Kamis, 25 Juli 2024.

Saat anak mengalami kejang, wajar jika orang tua merasa khawatir dan terkadang panik berlebihan. Hal ini seringkali menyebabkan respon yang tidak tepat terhadap pengobatan kejang pada anak.

“Kalau orang tua lihat anaknya kejang, suka panik dan bingung. tempat yang nyaman dan aman serta menjaga postur tubuh yang aman sambil bersandar ke satu sisi,” jelasnya.

Dia menjelaskan, jika dalam posisi aman, tidak perlu dilakukan tindakan apa pun. “Bajunya boleh dilonggarkan. Nanti anak sering berbusa atau ngiler, tapi kalau posisinya aman berarti aman. Itu langkah awal,” kata dr Ari.

Selain itu, orang tua bisa memberikan obat antiepilepsi pada anak melalui anus. Sebaiknya hindari pemberian obat melalui mulut saat anak sedang kejang karena dikhawatirkan obat dapat masuk ke saluran napas dan mengganggu saluran napas. 

Dr. Arije juga mengimbau para orang tua untuk tidak memasukkan apapun ke dalam mulut anaknya. Seperti mitos yang sering beredar yaitu memasukkan sendok, tangan atau kopi ke dalamnya karena takut lidah tergigit jika terkena serangan.

“Hal yang paling umum adalah memasukkan sesuatu ke dalam mulut Anda saat serangan terjadi karena Anda takut menggigit lidah Anda.” Namun jika dalam posisi aman, risiko lidah tergigit atau tersedak menjadi rendah,” ujarnya. .

Namun bila kejang pada anak berulang lebih dari dua kali dan anak setelah diberi obat tidak sadarkan diri setelah kejang, sebaiknya orang tua segera mencari pertolongan medis. Sebab, ada kekhawatiran anak akan mengalami gangguan kesehatan yang memerlukan penanganan khusus oleh tenaga medis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *