Lucinta Luna Bingung, Sholat Pakai Sarung atau Mukena

VIVA Showbiz – Lucinta Luna bercerita tentang apa yang harus dikenakan saat salat. Pasalnya Lucinta Luna merupakan perempuan yang terlahir sebagai laki-laki dan berganti alat kelamin menjadi perempuan. Pemilik sebenarnya, Muhammad Fatah, mengubah seluruh wajahnya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Lucinta Luna yang tampil sebagai wanita sejati mengaku bingung menjalankan salat dengan menggunakan sarung atau mucuna. Lanjutkan, oke? 

“Kadang bingung kalau pakai sarung atau selendang saat salat,” kata Lucinta Luna saat memposting ulang video Instagram @lambegosiip pada Kamis, 25 Juli 2024.

Lucinta Luna awalnya seorang laki-laki, namun setelah dioperasi ia menjadi seorang perempuan. Hal ini membuatnya bingung dan ia bertanya kepada ustadz dan ustadz yang ditemuinya selama di penjara.

Jawaban yang diterima Lucinta Luna memulihkan imannya. Ustadz mengaku tak bisa menilai Lucinta Luna karena penampilannya yang dirombak total.

“Tetapi ketika saya di penjara, saya pernah menanyakan pertanyaan itu kepada Ustaz atau salah satu Ustaz. (Dia berkata) “Kamu sudah menjadi karakter seperti itu, tapi karena kita sama-sama manusia, maka Ustaz dan Ustaz tidak bisa menilai kamu. “Tidak,” kata Lucinta Luna.

Lucinta Luna hanya menerima pesan Ustaz untuk berpakaian pantas dan sopan karena berdoa berarti bertemu dengan Tuhan. Sah atau tidaknya doa Lucinta Luna itu keputusannya.

Senada dengan pesannya, Lucinta Luna berkata, “‘Sekarang pakailah pakaian yang tepat menghadap Tuhan, karena ketika kamu berbicara dengan Allah, Dia mengerti dan itu keputusan-Nya. Bukan dia yang menghakimi. “Itu,” katanya.

Tak bisa dimungkiri, banyak pihak yang melontarkan komentar-komentar menghina Lucinta Luna sejak terungkap dirinya merupakan seorang transgender. Sebab, hukum Islam mengartikan mengubah apa yang telah Allah SWT ciptakan sebagai dosa yang sangat berat.

Lucinta Luna kini mengaku hanya menderita akibat perbuatannya dan sungguh meminta maaf.

“Di situlah saya mengetahui siapa saya, tapi itulah penyesalan terbesar saya,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *