BPOM Temukan Natrium Dehidroasetat di Roti Okko, Apa Bahayanya Jika Dikonsumsi?

JAKARTA – Pada Rabu, 23 Juli, Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) merilis hasil uji dua merek roti yakni Aoka (PT Indonesia Family Bakery, Bandung) dan Okko (PT Abadi Rasa Food, Bandung) terkait kemungkinan untuk memposting. penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) berupa natrium dehidroasetat. 

Berdasarkan hasil pengujian sampel roti Aoka dari peredaran menunjukkan bahwa produk tersebut tidak mengandung natrium dehidroasetat. Hal ini sesuai dengan hasil audit ekonomi Roti Aoka pada 1 Juli 2024 yang menunjukkan tidak ditemukan natrium dehidroasetat di fasilitas produksi.

Namun berbeda dengan temuan tes roti Okko. Berdasarkan hasil pengujian terhadap sampel roti Okko dari fasilitas produksi dan distribusi menunjukkan adanya natrium dehidroasetat (sebagai asam dehidroasetat) yang tidak sesuai dengan komposisi pada saat registrasi produk dan tidak mengandung BTP, yaitu diperbolehkan berdasarkan aturan BPOM . Nomor 11 Tahun 2019 tentang Suplemen Makanan. 

Menanggapi temuan tersebut, BPOM memerintahkan produsen roti Okko untuk menarik kembali dan memusnahkan produknya serta melaporkan temuan tersebut ke BPOM. BPOM melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah memantau proses penarikan dan pemusnahan produk roti Okko. Apa risiko natrium dehidroasetat?

Senyawa yang diperkenalkan dari laman Bahan Aditif Makanan ini merupakan garam natrium dari asam dehidroasetat, berupa bubuk putih tidak berasa dan tidak berbau. 

Umumnya senyawa ini digunakan pada produk kosmetik seperti lotion atau perawatan kulit. Kegunaan senyawa ini untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri, jamur dan ragi guna memperpanjang umur simpan produk kosmetik.

Senyawa ini banyak digunakan tidak hanya pada kosmetik, tetapi juga sebagai pengawet pada produk makanan dan farmasi. Senyawa ini sering digunakan pada roti untuk menghambat aktivitas ragi, yang menyebabkan roti membutuhkan waktu lebih lama untuk difermentasi. 

Selain itu, senyawa ini juga digunakan pada kue kering dengan menggabungkan kalium sorbat dan natrium dehidroasetat untuk mengawetkan kue kering.

Secara umum senyawa ini aman digunakan dalam jumlah kecil sebagai bahan pengawet. Namun, sebaiknya Anda tetap memperhatikan aturan dan batasan konsumsi yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan untuk menghindari risiko kesehatan akibat konsumsi berlebihan.

Otoritas pengatur pangan di berbagai negara, seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat dan EFSA (European Food Safety Authority) di Eropa, mengatur penggunaan natrium dehidroasetat dalam makanan dan kosmetik. Penggunaan sambungan ini harus memenuhi standar yang ditetapkan untuk menjamin keselamatan konsumen.

Secara umum penggunaan senyawa ini dapat menimbulkan berbagai reaksi seperti ruam pada kulit, mata, dan saluran pernafasan. Selain itu, risiko mematikan dari mengonsumsi makanan yang mengandung natrium dehidroasetat dapat berupa risiko kerusakan organ dan peningkatan risiko kanker. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *