JAKARTA, VIVA – SpaceX, pendiri Tesla dan CEO X Elon Musk memperkirakan akan terjadi perang saudara di Inggris dalam waktu dekat. Hal ini disebabkan adanya migran yang menyerang negara Pangeran Charles.
Kerusuhan tersebut dipicu oleh penikaman tiga gadis di Southport oleh putra seorang imigran Rwanda berusia 17 tahun pada 29 Juli 2024.
Protes dengan kekerasan meletus di Manchester, Liverpool dan Birmingham, dengan penyerangan masjid, kantor polisi dirusak dan mobil serta bangunan dibakar.
“Inggris berada di ambang perang saudara. Gelombang kekerasan melanda negara ini di tengah migrasi yang tidak terkendali dan meningkatnya kejahatan,” katanya seperti dikutip Sputnikglobe pada Minggu, 4 Agustus 2024.
Polisi menangkap puluhan orang pada Sabtu, 3 Agustus 2024 waktu setempat, ketika peluru dan roket meledak dan membakar jendela toko.
Sebuah video yang diposting di media sosial menunjukkan kerumunan orang meneriakkan slogan-slogan anti-imigran seperti “hentikan kapal” di Liverpool.
Yang dimaksud adalah perahu karet yang digunakan para pencari suaka untuk menyeberangi Selat Inggris menuju Inggris.
Perdana Menteri Partai Buruh Keir Starmer mewarisi krisis migrasi dari pendahulunya, Rishi Sunak, di tengah tindakan keras terhadap migrasi ilegal.
Jumlah orang yang melintasi Selat Inggris diperkirakan mencapai lebih dari 100.000 orang pada pertengahan tahun ini.
Langkah-langkah sebelumnya yang diambil oleh pemerintah Inggris telah gagal membendung gelombang imigrasi ilegal.
