Bandung, Titik Kumpul – Konsep pengurangan dampak buruk tembakau menjadi fokus penelitian bersama dua universitas terkemuka: Universitas Padjajaran (Unpad) dan Universitas Catania, Italia.
Hasil kolaborasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi merokok di Indonesia. Hal tersebut dijelaskan pada kuliah umum di Fakultas Kedokteran Gigi Unpad pada Juli tahun lalu.
Profesor Riccardo Polosa, profesor di Departemen Penyakit Dalam di Universitas Catania dan pendiri Center of Excellence for Harm Reduction (CoEHAR), menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan tidak terlalu berbahaya. Tidak mengalami proses pembakaran (tidak mudah terbakar).
Penggunaan kedua produk ini tidak menghasilkan CMO yang menyebabkan gangguan kesehatan akibat merokok. Mari kita lanjutkan menelusuri artikel lengkapnya di bawah ini.
“Penting untuk diketahui bahwa dampak kesehatan dari merokok sebenarnya disebabkan oleh pembakaran yang menghasilkan tar, bukan nikotin,” kata Profesor Stripe seperti dikutip pada Senin, 5 Agustus 2024.
“Opsi ini mewakili cara untuk menghindari konsekuensi berbahaya dari pembakaran dan membantu mengurangi risiko yang disebabkan oleh merokok,” tambahnya.
Profesor Amalia dari FKG Unpad juga menyatakan bahwa konsep pengurangan dampak buruk sangat penting bagi kesehatan gigi dan mulut, khususnya dampak dari kebiasaan merokok.
Hal ini terjadi karena perokok mulai menghisap rokok melalui mulut, dan hisapannya menyebar ke gigi dan rongga mulut.
Penerapan konsep pengurangan zat berbahaya terbukti mengarah pada penurunan zat berbahaya, hal ini didukung oleh hasil studi klinis FKG Unpad yang diterbitkan “Respon terhadap Nikotin dan Permen Karet pada Pengguna Vape Versus Perokok Saat Mereka Mengalami Radang Gusi Buatan”. ” Pada tahun 2021.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik gusi Anda merespons bakteri.
Hasilnya, pengguna produk tembakau alternatif yang berhenti merokok menunjukkan respons yang lebih baik terhadap penumpukan plak atau infeksi bakteri dibandingkan bukan perokok.
Pengalaman inilah yang mendorong FKG Unpad dan CoEHAR, University of Catania, berkolaborasi dalam studi SMILE di Indonesia dan Italia.
“Kuliah umum dan kerjasama penelitian ini merupakan bukti kerjasama Unpad dan University of Catania dalam mengkaji pengurangan bahaya di Indonesia. “Studi SMILE juga sudah menyelesaikan studinya,” Prof. Amalia.
“Hasil penelitian tersebut dapat menjadi pedoman bagi pemerintah dalam upaya mengatasi masalah rokok. “Kedepannya ini akan menjadi kajian tidak hanya pada isu rokok, tapi juga isu pengurangan dampak buruk lainnya,” imbuhnya.
Selain kajian SMILE, Unpad juga melakukan kajian kolaboratif yaitu kajian antar laboratorium yang membandingkan produk tembakau alternatif dengan rokok.
Studi ini mereplikasi penelitian dan temuan penelitiannya sendiri di Italia, Yunani, Amerika Serikat, Serbia, dan Oman. Perwakilan Profesor Polos dan Unpad juga mengunjungi pusat penelitian tersebut.
Kedua kampus juga menawarkan program pelatihan untuk berbagi pengetahuan dan jaringan laboratorium internasional.
“Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjalin kemitraan yang efektif dengan universitas dan pusat penelitian internasional. “CoEHAR, sebagai pusat terkemuka, melakukan pertukaran mahasiswa antar universitas, memberikan pelatihan terkait penelitian pengurangan bahaya selama beberapa minggu untuk mempelajari metode penelitian dan merangsang kolaborasi penelitian baru,” kata profesor tersebut. sederhana.