JAKARTA, 15 Juli 2024 — Dealer di Amerika Serikat menggugat Hyundai di pengadilan federal AS di Chicago. Hyundai diduga menggunakan taktik untuk meningkatkan penjualan mobil listrik.
Tak hanya itu, produsen mobil asal Korea Selatan itu juga memberikan sanksi kepada diler yang tidak terlibat dalam penipuan tersebut. Faktanya, penjualan mobil listrik di Amerika memang lesu.
Hingga Senin, 15 Juli 2024, Hyundai dituding berkolusi dengan beberapa diler untuk menggelembungkan angka penjualan. Akibatnya, Hyundai digugat dengan beberapa tuntutan hukum yang serius.
Kasus ini disidangkan di pengadilan federal di Chicago. Hyundai disebut-sebut akan memberikan imbalan kepada dealer yang bersedia memalsukan data penjualannya.
“Alih-alih pertumbuhan organik yang didorong oleh kendaraan yang diinginkan dan permintaan konsumen, HMA menciptakan skema berlapis yang menyebabkan dealernya melaporkan penjualan palsu,” demikian isi gugatan tersebut dalam aplikasinya.
Berdasarkan gugatan tersebut, dealer yang setuju untuk salah mengkodekan kendaraannya diberi penghargaan oleh Hyundai dengan diskon harga grosir dan eceran serta keuntungan lainnya.
Secara khusus, gugatan tersebut menuduh bahwa pesatnya penjualan model Hyundai menyebabkan kelebihan persediaan di dealer afiliasi. Gugatan tersebut diajukan pada hari Jumat oleh Napoleon Aurora Imports di Illinois.
Hyundai menanggapinya dengan pernyataan pada hari Senin, mengatakan pihaknya tidak memaafkan manipulasi data penjualan dan telah meluncurkan penyelidikan setelah mengetahui tuduhan tersebut.
Hyundai “berpartisipasi dalam tuntutan hukum di Florida Selatan untuk menutup dua waralaba milik Napoli atas tuduhan pelanggaran seks,” lapor Reuters.
Kasus Chicago berpusat pada dugaan pelanggaran Undang-Undang Robinson-Patman, undang-undang antimonopoli federal yang melarang penipuan dan diskriminasi harga oleh penjual. Namun, tidak jelas dari mana datangnya tekanan – klaim tersebut.
Dealer sekarang mengklaim mereka telah kehilangan keuntungan dari Hyundai dan menuntut “kompensasi atas hilangnya penjualan, pendapatan dan keuntungan”.