Kisah Inspiratif Malika Syakira, Seorang Penyintas Kanker yang Memiliki Mimpi Menjadi Guru Tari

Jakarta – Hari Anak Nasional tahun ini dirayakan dengan penuh antusias oleh Lembaga Kanker Anak Indonesia (YKAI) bekerja sama dengan Timezone Indonesia.

Dalam acara spesial yang digelar di dua lokasi berbeda yakni Timezone La Piazza Kelapa Gading dan Timezone Lippo Mall Puri. Acara ini bertujuan untuk menghibur lebih dari 50 anak penderita kanker, termasuk yang dirawat dan yang selamat.

Salah satu yang menarik perhatian adalah kisah perjuangan Malika Syakira Purnama, seorang anak yang berjuang melawan penyakit kanker darah dan sumsum tulang yang dikenal sebagai limfoblastik akut (ALL).

Meski menghadapi berbagai kesulitan, kisah Malika menginspirasi dan mengingatkan kita akan kekuatan dan ketangguhan manusia.

Ayah Malika, Agus, mengatakan putrinya pertama kali didiagnosis menderita limfoma akut saat berusia 3 tahun.

Malika kini berusia 9 tahun, artinya perjuangannya melawan penyakit ini sudah berlangsung selama 6 tahun.

Sebagai seorang ayah, Agus mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui Malika mengidap penyakit tersebut, apalagi ia tidak memiliki riwayat penyakit kanker dalam keluarganya.

“Sebagai orang tua, anak saya yang terkena kanker itu seperti disambar petir, dia juga tidak punya silsilah untuk memiliki (mewarisi) itu,” ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa, 23 Juli 2024.

Meski menghadapi banyak tantangan, Agus tetap mendukung penuh Malika selama menjalani pengobatan kemoterapi yang berlangsung kurang lebih 5 tahun.

Alhamdulillah dia sudah menjalani kemoterapi selama 5 tahun dan sekarang sedang menjalani vaksinasi dan monitoring. Mungkin kemoterapi jika anak saya kambuh, kata Agus.

Di tengah perjuangannya melawan penyakit, Malika tak putus asa mengejar cita-citanya. Dia bercita-cita menjadi guru tari rakyat.

Bahkan, Malika sudah menguasai beberapa tarian, seperti tari Ondel-Ondel dan tari Lenggang Kangkung.

“Cita-cita saya adalah menjadi guru tari tradisional. Saya bisa menarikan tarian tradisional seperti Ondel Ondel dan Lenggang Kangkung,” semangat Malika.

Diselenggarakan oleh YKAI dan Timezone Indonesia, acara ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada anak-anak penderita kanker untuk menikmati hari istimewa, namun juga menyoroti ketahanan dan inspirasi yang dapat ditemukan dalam perjuangan mereka melawan penyakit serius ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *