LIVE – Harga mobil baru di Indonesia kian mahal, meski buatan dalam negeri, namun dengan meningkatnya pajak, upah tenaga kerja, bertambahnya bahan baku, dan kenaikan markup, maka harga tersebut menjadi terlalu tinggi.
Faktanya, menurunnya penjualan mobil baru saat ini antara lain disebabkan oleh rata-rata gaji masyarakat Indonesia yang tidak mampu membeli mobil baru. Itu sebabnya mobil bekas semakin diminati.
Padahal, menurut pengamat mobil dari Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM), Riyanto, masyarakat sebenarnya enggan membeli mobil bekas jika harga mobil baru terjangkau.
Riyanto mencontohkan, penjualan mobil baru pada periode 2000 hingga 2013 tumbuh rata-rata sebesar 21,3 persen, hal tersebut bisa dicapai karena ditopang oleh peningkatan pendapatan per kapita sebesar 28,2 persen.
Sedangkan pada tahun 2013 hingga 2022, pendapatan per kapita hanya meningkat sebesar 3,65 persen, sehingga pasar mobil menyusut rata-rata 1,64 persen setiap tahunnya. Pertumbuhan ekonomi tahunan tidak sebanding dengan kenaikan harga mobil. Misalnya saja, harga Avanza tipe G pada 2013 hanya Rp 160 juta, sedangkan pada 2023 mencapai Rp 255 juta. Oleh karena itu, pertumbuhan pendapatan per kapita tidak dapat dicapai dengan mengorbankan mobil baru.
Dampaknya, penjualan mobil bekas akan tumbuh menjadi 1,4 juta unit pada tahun 2023, dari tahun 2013 yang hanya 0,5 juta unit, yang berarti di atas penjualan mobil baru yang hanya 1 juta unit, hal ini terjadi seiring dengan penurunan pembelian. kekuatan. Berdasarkan datanya, untuk Pulau Jawa pada tahun 2023, pembelian mobil bekas akan mencapai sekitar 64 persen. Sementara penjualan mobil baru di Jawa dan Bali pada tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 33 persen dibandingkan tahun 2013, dan di luar Pulau Jawa pembelian mobil bekas juga mendominasi hingga mencapai 56 persen dari total pembelian mobil pada tahun lalu. “Sebenarnya mobil yang mereka gunakan bukan tujuan masyarakat. Jika Anda punya uang, lebih baik punya mobil baru. Namun selisih harga antara mobil bekas dan baru semakin melebar. “Harga mobil bekas juga banyak terdepresiasi sehingga semakin subur,” ujarnya dalam diskusi Forum Jurnalis Industri (Forwin), dikutip, Sabtu 13 Juli 2024.
Oleh karena itu, untuk memperkuat penjualan mobil baru yang terus menurun dan stagnan, diperlukan kebijakan pemerintah baru yang sekaligus diusulkan oleh Kementerian Perindustrian.
Kemenperin mengusulkan agar mobil baru yang diproduksi di dalam negeri mendapat insentif fiskal berupa tidak dipungut PPnBM (Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah) pada beberapa kategori.
Menurut pakar mobil tersebut, solusinya adalah dengan memberikan insentif dalam jangka pendek dan jangka panjang agar bisa keluar dari jebakan pasar mobil baru 1 juta unit.
Sebelumnya, menurut data OLX Indonesia sebagai salah satu platform dan showroom mobil bekas terbesar di Indonesia, selama Januari-Juni 2024, hampir 20 juta orang mencari mobil bekas dengan mengunjungi websitenya.
Pada semester ini, mobil yang paling banyak dicari masyarakat Indonesia pertama adalah SUV, kemudian MPV dan van dengan merek populer seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Suzuki, dan Mitsubishi.