Psikiater: Bahaya Punya Pasangan Narsistik, Bebani Ekonomi hingga Potensi Terjadi KDRT

Jakarta, LIVE – Masyarakat kini semakin sadar akan kesehatan mental. Akhir-akhir ini sedang ramai diperbincangkan tentang istilah NPD atau gangguan kepribadian narsistik. 

NPD atau gangguan kepribadian narsistik merupakan masalah kesehatan mental di mana penderitanya menganggap dirinya lebih penting dibandingkan orang lain. Alhasil, orang-orang disekitarnya pasti mengaguminya. Enggak apa-apa kalau tersanjung, masyarakat memang risih dengan pasien NPD. 

Dalam sesi podcast di channel YouTube Raditya Dika, dr Elvine Gunawan, Sp.KJ mengungkapkan banyak pasiennya yang mengeluhkan pasangannya menderita NPD. Menurut pasien, menikah dengan orang narsis adalah mimpi buruk.    Salah satu pasien Dr. Elvine mengatakan dia selalu disalahkan atas perselingkuhan suaminya. Istri dianggap tidak mampu membuat lingkungan rumah menjadi nyaman, sehingga suami penderita NPD mencari kenyamanan lain di luar rumah.

“Jadi pasangannya selingkuh, selingkuh tiga kali gan. Lalu dia ketahuan selingkuh untuk keempat kalinya. Tahukah kamu apa yang dia katakan?”

“Kamu (istrimu) membuat rumah menjadi tidak nyaman,” tambah Dr. Elvine menirukan respon seorang pengidap NPD.

Padahal istrinya mengurus banyak hal. Mulai dari memasak, menjalankan usaha, mengurus anak, orang tua hingga mertua.

Jika Anda terjebak dalam hubungan ini, Dr. Elvine menyarankan baik penderita NPD maupun penderitanya untuk berobat. Alasannya, untuk mengakui kontribusi kesalahan masing-masing pihak hingga mewujudkan hal tersebut. Namun jika tidak memungkinkan, maka korban harus mengalah dan berobat.

“Korban narsisme pasti akan berobat, Saudaraku. Kalau pelakunya tidak tertangkap, dia tidak akan berobat. 

“Apakah itu berarti pelakunya selamat?” 

“Akan selalu aman. (Korban) telah belajar menjadi pintar seperti Kung Fu Hustle dan menghadapi semua pembicaraan negatifnya,” tambah Dr. Elvine. 

Lebih lanjut, Dr. Elvine mengungkapkan bahwa pengidap NPD merupakan pelaku kekerasan ekonomi dalam rumah tangga. Contoh perbuatannya seperti jika tidak menuruti perintah maka tidak mendapat uang bulanan yang dihitung oleh istri.

Atau anehnya, uang istri Anda seluruhnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sedangkan uang suami Anda digunakan untuk membuat aset atas nama dirinya dan keluarganya. Itu tidak sopan, kata dr Elvine.

“Itu tanggung jawab, kamu (istri) yang bertanggung jawab dan eike (suami) hanya merespons,” tambah Dr. Elvine dengan nada bercanda yang sinis.

Sebisa mungkin, pasangan yang mengalami NPD melarikan diri sambil terus berkencan. Namun yang menjadi permasalahan adalah jika korban sedang sibuk sehingga sulit untuk melepaskannya. Yang paling berbahaya adalah pemikiran khayalan: “siapa tahu, mungkin akan berubah.” 

Seorang dokter spesialis kesehatan jiwa yang berpraktik sebagai psikiater juga mengatakan, seseorang yang mengidap NPD bisa saja berobat. Dengan catatan anda sangat putus asa, anda telah jatuh miskin, anda tidak mempunyai apa-apa lagi. Ujung-ujungnya, demi mengembalikan harkat dan martabat nama baiknya.

Hal ini akan berubah jika penderita NPD mendapat pengganti yang lebih baik dari mantannya. Dari memohon hingga memberikan kata-kata perpisahan yang bijak. 

“Yah, mungkin kita sudah tidak serasi lagi dan memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Aku harap kamu bahagia dengan kehidupan barumu dan aku berdoa semoga aku bahagia di kehidupan baruku,” kata Dr. Elvine menirukan ; 

“Tiba-tiba, dua bulan kemudian, saya mendapat ajakan untuk pulang. Dua minggu kemudian, mantan rekan NPD itu datang menemui saya dan menyampaikan penyesalannya karena menangis di ruang pelatihan,” imbuhnya. 

“Ini cukup menakutkan,” komedian itu menyimpulkan. . 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *