AIMI Keluhkan Promosi Pentingnya ASI Masih Rendah, Kalah dengan Susu Formula

Jakarta, VIVA – Dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia tahun 2024, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) mengadakan konferensi pers dengan tema “Closing the Gap”. AIMI menekankan pentingnya memberikan lebih banyak dukungan kepada ibu menyusui di Indonesia.

Nia Umar, selaku Ketua Umum AIMI mengatakan, pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang bayi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya besar untuk mendukung pendidikan seluruh ibu agar tidak tergiur dengan banyaknya promosi susu yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak.

“Penting bagi kita untuk bersama-sama menyadari upaya untuk menutup kesenjangan ini dalam hal dukungan ASI dan praktik pemberian makan bayi dan anak,” ujarnya dalam konferensi pers dalam rangka Week Food at Fron and Byd 2024 dan 14. bertahun-tahun. AIMI akan diselenggarakan secara online pada hari Rabu, 31 Juli 2024.

Menurutnya, banyak promosi susu bayi yang berdampak pada angka menyusui di Indonesia. Hal ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran banyak pihak karena banyak ibu yang kurang mendapatkan informasi yang benar mengenai pentingnya ASI bagi anak.

“Kita perlu mengedukasi atau menggalakkan pemberian ASI, kita tahu masih banyak produk susu di dunia ini yang menggantikan ASI. “Hal ini berdampak pada penurunan angka pemberian ASI di dunia,” ujarnya.

ASI mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan bayi dan juga melindungi dari berbagai penyakit. Dalam hal ini diperlukan dukungan banyak pihak agar ibu dan anak dapat sukses menyusui dengan tenang dan nyaman.

“Bagaimana kita bisa menutup kesenjangan ini? Kita perlu mengkomunikasikan dan memberikan informasi tentang upaya dukungan menyusui di Indonesia. “Akses promosi ASI tidak sama bagi ibu-ibu di perkotaan dan perkotaan, sehingga kita harus bekerja keras,” ujarnya.

Kali ini AIMI juga merilis data terkini angka menyusui di Indonesia. Data ini menunjukkan masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan angka pemberian ASI eksklusif di Indonesia.

“Data UNICEF tahun 2018 tentang status menyusui di Indonesia menunjukkan angka pemberian ASI eksklusif sekitar 64,5%. Kemudian pada tahun 2021 angka pemberian ASI sebesar 52,5% sehingga dapat dikatakan angka pemberian ASI akan menurun secara signifikan”. , jelasnya.

AIMI berharap konferensi pers ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menyusui dan mendorong semua pihak untuk memberikan dukungan yang lebih baik kepada ibu menyusui.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *