Vietnam Lempar Kritik Stadion Indonesia di Surabaya Pada Piala AFF U-19 2024, Gelap dan Bau Sampah

Surabaya – Turnamen sepak bola ASEAN U-19 2024 antara Vietnam U-19 dan Myanmar U-19 pada Rabu, 18 Juli 2024 bermasalah. Penerangan di Stadion Gelora 10 November Surabaya menuai banyak kritik.

Media Vietnam, The Thao, bahkan menilai kualitas tempat tersebut belum sepenuhnya terjamin. Penyebabnya karena kebakaran di Stadion Gelora pada 10 November lalu. Sang pemain terpaksa tampil dengan api yang lebih kecil.

Surat kabar Thao pada Rabu 18 Juli 2024 menulis, “Kualitas jadwal Stadion 10 November di Indonesia belum terjamin, terutama masalah kebakaran.

Permainan sedikit terganggu karena minimnya penerangan di lapangan. Terlihat sebagian besar area kompetisi terlihat berwarna hitam. Lampu stadion hanya dapat menerangi ujung setiap lapangan dan membiarkan bagian tengahnya gelap. Hal ini dinilai tidak menguntungkan bagi kandidat yang bersaing di posisi tersebut. 

Tak hanya itu, media Vietnam juga mengkritik venue lain Piala AFF U-19 2024: Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Mereka mengira stadion GBT bisa mengganggu kompetisi karena bau sampahnya.

Sebab, lokasi lokasi berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. Timnas U-19 Laos akan bertemu dengan timnas U-19 Laos di babak final Grup B kualifikasi Piala AFF U-19 2024. 

Stadion Gelora Bung Tomo, tempat Vietnam U-19 bertemu Laos U-19 di babak penyisihan grup terakhir, terletak di dekat tempat pembuangan sampah besar bernama Benowo, beberapa ratus meter jauhnya. “Bermain di dekat TPA pasti akan berdampak pada pemain karena baunya yang tidak sedap,” kata media tersebut.

Sebagai tuan rumah, Indonesia pun punya ide untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Vietnam menawarkan Indonesia untuk menyebarkan bahan kimia di wilayah yang tercemar untuk memerangi bau tak sedap. Namun cara ini tidak sepenuhnya efektif.

Surat kabar Thao menulis bahwa “Terkait masalah ini, Indonesia juga telah mempertimbangkan pilihan untuk mengatasi limbah matahari dengan menyebarkan bahan kimia di tanah, namun hal ini tidak terlalu efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *