Hati-hati, 6 Obat Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersama Teh atau Kopi

JAKARTA, VIVA – Jutaan orang memulai hari mereka dengan secangkir kopi atau teh. Salah satu alasannya adalah keduanya mengandung kafein yang dapat bertindak sebagai obat pencahar. Temuan juga menunjukkan bahwa kopi dapat mengiritasi lambung dan mengubah waktu yang dibutuhkan makanan untuk melewati sistem pencernaan.​

Namun perlu diingat bahwa kopi dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu dan memengaruhi penyerapannya ke dalam aliran darah. Kafein dapat memengaruhi penyerapan, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat secara signifikan, sehingga meminum kopi saat meminum obat dapat memengaruhi seberapa baik obat tersebut bekerja. Silakan gulir untuk detailnya.

Bahkan teh mengandung lima alkaloid, termasuk kafein, nikotin, dan teobromin, yang dapat mengganggu kerja obat, membuatnya kurang efektif atau mencegahnya diserap ke dalam aliran darah.​

Oleh karena itu, obat-obatan tertentu tidak boleh dikonsumsi bersama kopi atau teh karena dapat menimbulkan reaksi berbeda. Lalu obat apa yang mereka maksud? Berikut resensi buku yang dimuat Times of India pada Selasa 13 Agustus 2024.​

Antibiotik

Antibiotik biasanya digunakan untuk mengobati dan mencegah infeksi bakteri dengan merangsang sistem saraf pusat. Kopi juga merupakan stimulan, sehingga menggabungkan keduanya dapat menyebabkan kecemasan dan insomnia. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah tidur jangka panjang.​

Obat alergi

Anda juga sebaiknya menghindari penggunaan kopi dengan obat alergi seperti fexofenadine. Kombinasi ini dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan dan meningkatkan gejala kecemasan.​

Obat hipotiroidisme

Hipotiroidisme digunakan untuk mengobati kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon. Namun, efektivitasnya mungkin berkurang secara signifikan jika dikonsumsi bersama kopi. Dokter telah menemukan bahwa kopi dapat mengurangi penyerapan obat tiroid hingga lebih dari setengahnya.

Obat asma

Obat asma sebenarnya membantu mengendurkan otot paru-paru dan membuka saluran udara, namun memiliki efek berbeda saat berada di bawah pengaruh kopi. Sebagai bronkodilator ringan, kafein dapat mengurangi efektivitas obat-obatan yang sering digunakan untuk mengobati kondisi seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).​

Dokter mencatat bahwa interaksi antara bronkodilator dan kopi dapat menyebabkan sakit kepala, kecemasan, sakit perut, dan mudah tersinggung, terutama pada anak-anak.

Obat diabetes

Menambahkan gula atau susu ke dalam kopi dapat menyebabkan kadar gula darah melonjak, yang dapat memengaruhi efektivitas obat diabetes Anda. Selain itu, kafein sendiri dapat memperburuk gejala pada penderita diabetes.​

Pengobatan penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah kelainan otak yang menyebabkan hilangnya fungsi kognitif dan terutama menyerang orang yang berusia di atas 65 tahun. Jutaan orang memakai obat untuk penyakit Alzheimer. Namun dokter memperingatkan bahwa obat-obatan seperti Donepezil, rivastigmine, dan galantamine sangat efektif bila “terkena” kafein.

“Kafein mengencangkan penghalang darah-otak, membuat obat menjadi kurang efektif,” jelas dokter tersebut.​

Obat penyakit Alzheimer dianggap melindungi neurotransmitter asetilkolin, dan minum kopi dalam jumlah besar terbukti merusak efek perlindungan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *