Kebakaran Mobil Listrik Jadi Ancaman Serius di Korea Selatan

JAKARTA, VIVA  – Kebakaran kendaraan listrik kini menjadi ancaman serius di Korea Selatan. Perwakilan pemerintah terkait bahkan menggelar rapat luar biasa pada Senin, 12 Agustus 2024 untuk membahas persoalan tersebut.

Dikutip VIVA Otomotif dari Reuters, terkait kebakaran kendaraan listrik (EV) di gedung apartemen 1 Agustus lalu. Akibat kebakaran tersebut, bangunan langsung rusak parah.

Tekanan semakin meningkat mengenai apakah perusahaan harus mengungkapkan merek baterai yang mereka gunakan kepada konsumen. Kebakaran terjadi di mobil listrik Mercedes Benz yang diparkir di bawah bangunan tempat tinggal. 

Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu delapan jam untuk memadamkan api. Akibat kejadian tersebut, menjalar ke 140 mobil lain yang terparkir di sekitar lokasi. 

Peristiwa tersebut juga memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat pengungsian. Sedikitnya 23 orang dilarikan ke rumah sakit.

Insiden tersebut mendorong Kementerian Lingkungan Hidup Korea Selatan mengumumkan rencana mengadakan pertemuan darurat untuk membahas upaya melawan kebakaran yang disebabkan oleh kendaraan listrik.

Pihak-pihak yang terlibat juga akan membahas penyebab kebakaran yang menimbulkan kerusakan serius dan berencana mengembangkan langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.

Wakil menteri lingkungan hidup memimpin pertemuan tersebut, yang juga dihadiri oleh kementerian transportasi dan industri serta Badan Perlindungan Kebakaran Nasional, kata para pejabat, dan pemerintah diperkirakan akan mengumumkan peraturan baru tersebut.

Awal pekan ini juga terjadi kebakaran tak terduga di sebuah mobil listrik. Dimana crossover listrik EV 6 milik Kia Corp yang menggunakan baterai SK On dikabarkan tersangkut di tempat parkir.

Sementara itu, pakar otomotif mengatakan mobil listrik menghasilkan pembakaran yang berbeda. Kebakaran sering kali berlangsung lebih lama dan lebih sulit dipadamkan karena cenderung menyala kembali.

Markas Besar Kebakaran dan Bencana Metropolitan Seoul mengatakan dalam sebuah laporan yang dirilis pada bulan Februari bahwa antara tahun 2013 dan 2022, terdapat 1.399 kebakaran di tempat parkir bawah tanah di Korea Selatan. 

Sebanyak 43,7% disebabkan oleh kendaraan yang dilengkapi sumber listrik, sehingga menyebabkan 53% kebakaran kendaraan di garasi bawah tanah. Untuk saat ini, produsen mobil asal Korea Selatan tersebut telah memberikan informasi seperti efisiensi bahan bakar, namun hanya sebatas detail mengenai baterainya dan tidak perlu menyebutkan nama pabrikannya.

“Memerlukan hanya perusahaan mobil untuk memasok merek baterai kendaraan listrik tidak akan mencegah kebakaran. Namun, akan lebih berguna untuk memastikan bahaya kebakaran dari setiap merek baterai,” kata Moon Hak-hoon, seorang profesor teknik otomotif di Universitas Osan. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *