Piala Presiden 2024: Pramusim Berbalut Gengsi

Jakarta, VIVA – Piala Presiden digelar sebagai ajang kompetisi klub sepak bola profesional Tanah Air. Ada enam edisi, tapi reputasinya tidak berkurang. Para kontestan menggunakan turnamen sebagai tolak ukur utama kekuatan tim dalam menghadapi persaingan dan ingin mencetak sejarah baru sebagai juara.

Pada edisi pertamanya di tahun 2015, Piala Presiden menyita perhatian penuh masyarakat pecinta sepak bola dalam negeri. Bukan tanpa alasan, karena PSSI saat itu sedang bermasalah. Kompetisi profesional tidak diselenggarakan dan federasi mendapat persetujuan dari FIFA.

Jika Piala Presiden digelar pada tahun 2017 lalu, bisa dikatakan merupakan ajang pramusim. Sebanyak 18 klub, ditambah dua dari divisi dua, mengikuti kompetisi sepak bola nasional divisi teratas tersebut. Mereka menggunakan program ini sebagai persiapan untuk kompetisi.

Antusiasme peserta sangat tinggi untuk menyuguhkan pertandingan yang menarik. Dari babak pertama hingga final yang akhirnya dimenangkan oleh Arem, persaingan berlangsung sengit. Singo Aden menjadi tim tersukses di Piala Presiden sejauh ini dengan empat gelar (2017, 2019, 2022, 2024).

Piala Presiden 2018 memberikan contoh kuat betapa pentingnya klub-klub memandang turnamen pramusim ini. Bali United yang bermain di final melawan Persia Jakarta mempertahankan pemain kuncinya untuk laga Piala AFC. Tim berjuluk Cerdado Tridatu ini ingin menjadi bagian sejarah sebagai juara.

Sayangnya Bali United harus menerima keunggulan Persija pada laga final di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Tim berjuluk Macan Kemayoran itu menang 3-0 berkat dua gol Marko Simic dan satu assist Novari Setijavan.

Edisi kali ini jelas menunjukkan keinginan tim-tim peserta Piala Presiden untuk mengukir sejarah dengan menjadi juara. Empat tim yang lolos ke babak semifinal, Persis Solo, Persia Jakarta, Borneo FC, dan Arema FC menampilkan tim utamanya.

Pada laga final Minggu malam VIB 4 Agustus 2024 di Stadion Manahan Solo, Arema FC dan Borneo FC menurunkan susunan pemain utama. Usai adu penalti, Singo Aden keluar sebagai pemenang.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia atas kerja kerasnya. Saya berharap Piala Presiden tidak berhenti sampai di sini saja,” kata Ketua Umum PSSI Eric Tohir.

Dalam pidato penutup Piala Presiden 2024, Marurar Sirait mengatakan, panitia penyelenggara turnamen selalu berusaha mengemas turnamen semaksimal mungkin. Bahkan ia kerap bertindak kasar karena tujuannya benar-benar menjaga kualitas kompetisi.

Menurut Maruaro, kemudahan dan kesuksesan Piala Presiden 2024 bukan merupakan hasil kerja individu. Segala rintangan dan hambatan dapat diatasi karena mereka bekerja sama dengan PSSI, pemerintah pusat dan daerah, serta aparat keamanan.

“Tidak ada manusia super, yang ada adalah tim super.” “Hal ini bisa berjalan baik jika kerja semua pihak termasuk Gubernur, Kapolda, dan Pangdam,” kata Maruaraar.

Pemicu ke level maksimum

Jika berbicara tentang turnamen pramusim di luar negeri, tim-tim profesional biasanya memanfaatkannya sebagai momen untuk memulihkan kondisi fisik dan stamina pemainnya sebelum mengikuti kompetisi. Pelatih juga bisa melihat potensi peningkatan pemain tim muda.

Namun Piala Presiden di Indonesia telah mengubah persepsi tersebut. Maruarar Sirait beserta jajaran panitia menjadikan program ini bermartabat. Hadiah dengan nominal yang sangat besar telah tercipta.

Pada edisi kali ini saja, tim juara mendapat Rp 5,25 miliar. Sedangkan juara kedua berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp 2,75 miliar. Juara ketiga mendapat hadiah Rp1,75 miliar dan juara keempat Rp1,25 miliar.

Chief Operating Officer (COO) Borneo FC Ponario Astaman tak memungkiri, suasana yang tercipta di Piala Presiden membuat timnya bisa tampil maksimal. Ini penting dalam persiapan pramusim.

Sebab staf pelatih dan manajemen melihat persiapan dan kemampuan tim sebelum bertanding. Dari sana, mereka dapat merencanakan apa yang dibutuhkan tim agar menjadi lebih stabil.

“Semua pemain sudah berusaha semaksimal mungkin, begitu pula tim. Karena itu prinsip kami, kesempatan mencoba lingkungan berbeda,” kata Ponarjo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *