Ashanty Lulus Ujian Kualifikasi S3, Anang Hermansyah: Gak Bisa Pakai Embel-embel Artis Harus Belajar

Surabaya, VIVA – Ashanty, penyanyi sekaligus istri Anang Hermansyah, baru saja lulus ujian kualifikasi doktor. Diketahui, Ashanty saat ini sedang menempuh studi Doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. 

Momen tersebut diunggah Ashanty di Instagram pribadinya saat ujian. Ia tak kuasa menahan air mata kebahagiaan saat diberitahu lolos dan berhak melanjutkan ke tahap selanjutnya. Kebahagiaan Ashanty bertambah saat ia lulus dengan nilai memuaskan. Gulir untuk mendapatkan cerita lengkapnya. Ayo!

“(Item) 87 Alhamdulillah, walaupun catatan di persidangan banyak, panjang. Kenapa saya menangis karena saya lulus tes kemahiran orang pertama di kelas saya, ditambah 2 jam. Yang lain hanya 15 menit,” kata Ashanty di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 12 Agustus 2024.

“Tes bakatnya lumayan susah, ternyata benar, tidak peduli siapa yang di depan. Pengujinya ada 7 orang, ada profesor di bidangnya masing-masing, dan mereka memberikan masukan-masukan yang alhamdulillah bisa menyempurnakan skripsi saya,” kata Ashanty.

Saat mengejar gelar doktor, Ashanty menyadari bahwa ia tidak bisa melakukan sesuatu dengan setengah hati dan perlu belajar dengan serius. Anang Hermansyah pun menegaskan, Ashanty perlu belajar karena tidak bisa mengandalkan nama besar sebagai artis.

“Universitas Airlangga merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terbaik. Makanya saya tidak menyesal pergi ke sana karena saya terpelajar. Anda tidak bisa pergi ke sini dengan setengah hati dan hanya mendapatkan gelar PhD dan tidak memahami apa pun,” kata Anda. Ashanty. 

“Tidak boleh pakai label artis, harus belajar,” tambah Anang Hermansyah di kesempatan yang sama.

Lebih lanjut, Ashanty membeberkan alasan mengapa ia akhirnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktor. Wanita kelahiran Jakarta ini meyakini pendidikan tidak mengenal batas.

“Namanya mencari ilmu dan tidak ada batasnya. Selain itu juga dari pihak ayah saya, mungkin karena ayah saya juga seorang dokter, sehingga ingin anaknya menjadi dokter juga, dan kebetulan pekerjaan ayah PSDM di UNICEF cocok dengan hal tersebut. Membantu banyak orang di negara-negara yang sangat membutuhkannya, bukan?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *