Ni Kadek Astini, Pemilik Sanggar Tari Bali yang Memberikan Ruang Anak Disabilitas Berkarya

JAKARTA, VIVA – Wanita Bali yang akrab disapa Ni Kadek Astini atau Mbok Dek dan seorang konten kreator yang memiliki kecintaan terhadap seni berhasil memperkenalkan budaya tari Bali kepada generasi muda. 

Kadek Astini, pemilik sanggar tari bernama Pradnya Swari, tidak menerima turun temurun, namun dengan hati yang lembut membiarkan anak-anak difabel menemukan kepiawaiannya dalam menari Bali.

“Saya awalnya membuka ruang kelas untuk memfasilitasi anak-anak penyandang disabilitas agar dapat memberikan ruang bagi mereka. Karena mereka harus bekerja juga,” ujarnya dalam talkshow virtual “#17an Asyik Bersama TikTok” pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Melihat anak-anak penyandang disabilitas mempunyai ruang yang terbatas untuk mengekspresikan keterampilannya, Ni Kadek Astini mengubah ruang sempit tersebut menjadi lebih banyak kesempatan bagi mereka yang berupaya melestarikan budaya.

“Saya melihat peluang bagi penyandang disabilitas sama sekali tidak ada dan diremehkan. Kami adalah lembaga pelatihan seni khusus yang berusaha membuat semua orang setara atau tidak memandang rendah siapa pun,” ujarnya.

Berdasarkan itu semua, terdapat tantangan besar yang dihadapi Ni Kadek Astini dalam menangani anak penyandang disabilitas. Keduanya merasa terganggu dengan terbatasnya komunikasi. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Nik Kadek Astini punya caranya sendiri dalam melakukan komunikasi dua arah agar kita saling memahami.

“Kami mempunyai teman-teman tunarungu yang tergabung dalam studio kami dan tantangannya adalah saya tidak bisa menandatangani. Dan saya berusaha membuat mereka memahami apa yang saya sampaikan atau tarian seperti apa yang saya sampaikan. “Itu tantangan yang menurut saya luar biasa,” ujarnya.

Tentunya Ni Kadek Astini tidak hanya memperkenalkan budaya Bali ke seluruh Indonesia. Berkat ketekunannya yang tinggi, ia ingin memperkenalkan sanggar tari yang ia bangun selama ini hingga ke belahan dunia.

“Kami fokus memperkenalkan budaya Bali sejak kecil kepada mereka yang masih muda, dan memperkenalkan budaya Bali ke luar negeri,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *