Cari Bibit Unggul Pesepakbola Putri, 389 Siswi Ikut Kejuaraan Sepakbola Usia Dini di Solo

Solo – Seri kejuaraan sepak bola remaja putri MilkLife Soccer Challenge Series 1 2024 sedang berlangsung. Solo dan Yogyakarta terpilih menjadi stadion kejuaraan setelah mengunjungi Kudus, Surabaya, Jakarta, Tangerang, dan Bandung. Ratusan siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (MI) mengikuti turnamen sepak bola putri usia (KU) 10 dan KU 12 yang digelar di Solo.

Di kota kelahiran Presiden Jokowi ini, kejuaraan sepak bola putri digelar di Lapangan Kota Barat. Antusiasme peserta untuk mengikuti kejuaraan sangat tinggi. Sedikitnya 389 siswi dari 24 SD dan MI di Solo akan turun ke lapangan hijau pada Kamis – Minggu, 25 Juli – 28 Juli 2024.

Tak hanya di Solo, kejuaraan sepak bola putri yang dicanangkan Bakti Djarum Foundation bersama MlkLife juga digelar di Yogyakarta pada hari dan tanggal yang sama. Jumlah peserta di kota ini mencapai 452 peserta, 24 peserta SD dan peserta MI. Stadion Tridadi, Sleman. Hasilnya, jumlah peserta dari dua kota Mataram mencapai 841 peserta. Mereka akan bertanding 7 lawan 7 antar sekolah untuk memperebutkan gelar juara di dua kelompok umur, KU 10 dan KU 12.

Yoppy Rosimin, Direktur Program Pelayanan Olahraga Djarum Foundation, mengatakan terpilihnya Solo dan Yogyakarta dalam tur sepak bola nasional tidak lepas dari kaki kedua kota tersebut. Menurut sejarah, klub Putri Mataram Yogyakarta merupakan salah satu klub sepak bola wanita tertua di Indonesia sejak tahun 1971. Sedangkan Solo merupakan kota dengan kecintaan masyarakat yang besar terhadap sepak bola dan menjadi rumah bagi klub elite Persis Solo.

“Dimulainya Turnamen MilkLife Soccer ini tidak lepas dari upaya mempertebal kecintaan masyarakat terhadap sepak bola putri di tingkat akar rumput. Hal ini membawa kami ke Solo dan Yogyakarta, dua kota dengan sejarah panjang sepak bola nasional. masyarakat semakin mencintai sepak bola putri, kami berharap roda ekosistem olahraga ini terus berputar,” kata Yoppy kepada wartawan di Solo, Jumat, 26 Juli 2024.

Selain itu, ia mengatakan perubahan ekosistem sepak bola putri di tingkat akar rumput akan melahirkan bibit-bibit yang nantinya akan berkarir sebagai pesepakbola putri profesional. “Kedepannya kita berharap bisa membawa Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia Wanita,” harapnya.

Selain itu, Global Brand Manager Dairi Alami selaku produsen susu MilkLife, Adrian Tan, mengatakan keikutsertaan MilkLife dalam kegiatan positif ini merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan anak Indonesia melalui makanan bergizi yang didukung dengan olahraga teratur. Ia berharap para peserta yang mengikuti MilkLife Football Challenge dapat menumbuhkan jiwa kompetitif dan dipenuhi kegembiraan dalam menghadapi tantangan dalam latihan dan kompetisi.

“Di usia muda, proses tumbuh kembang menjadi suatu hal yang sangat penting. Oleh karena itu, dengan diadakannya MilkLife Football Competition diharapkan dapat menjadikan siswi menjadi manusia yang baik, melalui kegiatan positif seperti olah raga dan gizi, makanan harus didukung. minum susu secara rutin kepada seluruh peserta,” ujarnya.

MilkLife Soccer Challenge juga merupakan ajang pencarian bakat dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit terbaik yang berpotensi menjadi pesepakbola di masa depan. Seperti diketahui di setiap kota tuan rumah, tim pencari bakat memantau secara ketat setiap peserta saat berjalan di lapangan hijau.

Pelatih Asep Sunarya selaku Tim Pramuka MilkLife Soccer Talent Challenge mengatakan benih-benih yang terdapat pada kejuaraan sepak bola junior akan dikembangkan lebih lanjut melalui program Latihan Ekstra MilkLife Soccer. Kemudian, peserta terpilih akan mendapatkan pelatihan khusus yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar bermain sepak bola. Program tersebut akan dipimpin oleh Pelatih Timo Scheunemann yang telah memiliki lisensi kepelatihan UEFA A sejak 2007 di Koeln, Jerman.

“Dalam setiap acara MilkLife Soccer Challenge di berbagai kota, kami mengidentifikasi anak-anak berusia 10-12 tahun terbaik untuk dilatih dan dipantau kemajuannya sesuai dengan tujuan yang ingin kami capai. Harap diingat bahwa kami mengevaluasi potensi, bukan potensi anak-anak. pertandingan sepak bola saat ini, karena banyak pemain yang memulai “Yang harus diutamakan adalah kekuatan siswi, seperti sportivitas, ketekunan, kepercayaan diri, kerjasama tim dan pantang menyerah.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *