Titik Kumpul Showbiz – Kamis pagi, 18 Juli 1824, menjadi hari tersulit bagi Jennifer Copan. Suami Jennifer Coppin, Daley Wassink, meninggal pada usia 22 tahun setelah kecelakaan mobil.
Daley Wassink hanya diketahui mengalami satu kali kecelakaan saat berkendara di Jalan Sunt, Denpasar, Bali. Daley Wassink mempercepat mobilnya, menabrak pembatas jalan dan terjatuh.
Daly Wasink kemudian dibawa ke RS BIMC Kota namun sayang nyawanya tidak bisa diselamatkan. Sebaliknya, sebelum pemakaman, jenazah Daly Wassink dikremasi di rumah duka.
Mengunduh akun gosip @Rumpi_gosip, Delhi terlihat memasukkan jenazah Wassink ke dalam peti mati. Peti mati itu dikelilingi oleh berbagai bunga putih. Lanjutkan menelusuri artikel di bawah ini.
Topi Daley Wassink yang ia gunakan juga diletakkan di sebelah peti mati. Ada sarung tangan motor, pakaian bahkan foto Daley Wassink.
Saat pemakaman, Kumari yang dipimpin oleh kerabatnya menunjuk peti mati ayahnya, orang-orang berduka.
“Sehat selalu nak, tetap kuat bersama ibumu janji,” tulisnya pada caption foto yang diunggah kembali ke akun gosip tersebut.
Tak disangka, unggahan foto tersebut langsung mendapat komentar di Twitter. Tak sedikit di antara mereka yang mengungkapkan simpati sedalam-dalamnya kepada keluarga kecil Jennifer Koppan.
Tornist berkata: “Aku bersumpah aku kasihan pada Jennifer, terutama anak-anaknya. Aku mengikutinya ketika dia masih kecil di sinetron, lalu aku tidak mengikutinya untuk waktu yang lama sampai anak-anak itu. Dia tidak memilikinya dan menikah.” Dalam sebuah pernyataan.
“Dia hanya memiliki ibunya, dan ibunya meninggal. Dia telah berjuang hidupnya sampai saat ini dan bertemu dengan suami dan keluarganya yang telah menerimanya hingga saat ini dia sangat bahagia.”
“Selamat singkatnya, semoga Tuhan menyiapkan hal-hal besar untukmu dan Kumari di masa depan, Jane,” komentar yang lain.
“Kumari dan ibu Jain sabar,” sahut yang lain.
“Pada akhirnya, kami terpaksa menyadari bahwa semuanya adalah simpanan yang bisa ditarik kapan saja,” kata sumber lain.
“Ya Tuhan, aku tidak pernah bisa membayangkan Kumari mencari ayahnya karena dia selalu dekat dengan ayahnya, maafkan aku,” kata salah satu turis.
“Aku sedih sekali melihat kamera itu,” sahut yang lain.