Nabila Ishma Ngaku Idap Disleksia, Semakin parah Sejak Eril Anak Ridwan Kamil Meninggal Dunia

VIVA Showbiz – Nabila Asma mengungkap kondisinya saat ini yang membuat masyarakat khawatir. Laksamana Mumtaz Khan, putra mendiang Rizwan Kamil, mantan kekasihnya, mengaku menderita disleksia. Merupakan ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi kemampuan membaca, menulis dan berbicara karena adanya masalah pada sistem saraf otak.

Ternyata seleb cantik ini terlahir dengan kondisi genetik disleksia. Akibatnya, Nabila Asma kesulitan belajar membaca dan menulis karena tidak bisa membedakan angka dan huruf. Scroll untuk mengetahui cerita lengkapnya, yuk!

“Saya terlahir dengan disleksia secara genetis. Itu kelainan menulis dan membaca. Jadi saya ingin kembali lagi,” kata Nabila Asma dalam video di Instagram @rumpi_gosip, 27 Juni lalu.

Tak hanya membaca huruf dan angka, penyakit disleksia yang dialami Nabila Asma juga membuat hafalan Alquran menjadi sulit. Surat-surat Hajjah yang telah ia hafal, ia bingung ketika membacanya.

“Kalau saya baca huruf latinnya kadang b dan dnya berubah, yang 6 9 jadi bingung. Apalagi kalau saya baca Alquran, ayatnya goyang,” jelasnya.

Sejak mengetahui dirinya mengidap disleksia, Nabila Asma berusaha mengobatinya dengan terapi, namun sayang ia tidak berhasil menyembuhkannya secara total.

Selain masalah membaca dan menulis, mantan pacar Ariel ini juga suka melontarkan kata-kata kotor. Saking parahnya, ketika harus berbicara bahasa asing seperti Inggris dan Arab yang kosakatanya sangat beragam, Nabila Asma semakin kesulitan mengungkapkan maksudnya saat berbicara dengan orang lain.

Nabila Asmaa mengatakan: “Itu penyakit genetik. Bisa diobati, tapi tidak bisa diberantas sepenuhnya. Bicara bahasa Indonesia pun membingungkan, apalagi bahasa asing, salah satunya bahasa Arab.”

Disleksia Nabila Asma semakin parah setelah kematian kekasihnya Emiril Khan Mumtaz pada tahun 2022. Tak bisa dipungkiri, kabar kematian mendadak Earl karena tenggelam di Sungai Aare meninggalkan rasa duka yang mendalam.

Nabila Asma bahkan mengalami gangguan jiwa seperti gangguan kecemasan dan panik yang semakin mengganggunya. Dalam situasi ini, penyakit disleksia yang diderita Nabila Asma semakin parah.

“Saat saya depresi yaitu sekitar 2 tahun yang lalu, saya depresi lagi, kecemasan saya berlanjut, dan disleksia saya semakin parah,” ujarnya.

Namun seiring berjalannya waktu, Nabila Asma terpaksa kembali dan menjalani hidupnya. Dia akhirnya menyadari disleksia yang dideritanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *